Nakita.id - Rata-rata anak mulai belajar berjalan sekitar usia 11-15 bulan.
Banyak yang sudah menguasainya di sekitar usia 12 bulan, tapi banyak juga yang baru berhasil di usia 15 bulan.
Apalagi di usia 2 tahun, berjalannya sudah lebih mantap dan cepat. Dengan kemampuan berjalannya, dipastikan akan semakin terbuka peluang si kecil mengeksplorasi lingkungannya. Ujung-ujungnya, tentu si batita akan bertambah pintar.
Dengan kemampuan berjalan sejauh itu, terkadang orangtua merasa “risih” juga bila batitanya masih sering minta digendong.
Ada beberapa penyebab mengapa si batita masih sering minta digendong. Penyebab ini, ada yang dianggap wajar ada yang tidak.
Baca juga: Ini Cara Menggendong Bayi yang Tepat Sesuai Usianya
Berikut beberapa penyebab anak batita masih suka digendong;
- Bagi anak, digendong memberi perasaan nyaman dan aman. Ia merasa terlindungi dan dijaga orangtuanya.
Anak yang kerap minta digendong biasanya adalah anak yang merasa tak nyaman dan tak aman dengan sekelilingnya.
Biasanya ketika ia tengah berada di tempat yang masih asing. Karenanya, ia akan mencari perlindungan dalam pelukan dan gendongan orangtuanya.
- Ada batita yang secara fisik memang mudah lelah/mudah capek sehingga sering minta digendong.
Dengan digendong, anak merasa senang karena tidak perlu keluar banyak energi, tinggal duduk di pelukan.
Baca juga: Sebaiknya, Gendong Anak di Pinggul Sebelah Kiri
Namun, jika permintaan gendong selalu dikabulkan, orangtua sama saja tak melatih kekuatan fisiknya. Anak jadi tambah tidak fit. Ujung-ujungnya ia akan semakin sering minta digendong.
- Digendong kadang bukan murni permintaan anak, tetapi ada campur tangan orangtua yang merasa tak aman melepas anaknya berjalan dan berlari ke sana kemari.
Orangtua takut anaknya jatuh, terbentur tembok, atau terluka. Ketakutan-ketakutan yang kadang berlebihan ini mendorong orangtua untuk selalu “melindungi” anaknya dengan sering menggendong. Kalau demikian adanya, tak heran bila si anak akan lebih terbiasa digendong.
- Ayah atau ibu merasa tidak tega dan bersalah jika tidak menuruti keinginan anaknya yang minta digendong. Rasa tidak tega biasanya muncul pada orangtua yang seharian harus berada di luar rumah dan meninggalkan anak.
Baca juga: Menggendong Anak Saat Hamil Muda, Bolehkah?
Bisa juga, si orangtua memang tidak tahan atau tidak sabaran mendengar rengekan anaknya.
- Orangtua merasa lebih mudah mengawasi anaknya bila digendong daripada menjaganya ketika berjalan dan berlari.
Memang, mengawasi batita yang sedang aktif membutuhkan usaha yang cukup melelahkan.
Inilah yang kadang dihindari orangtua, apalagi kalau orangtuanya sedang sibuk mengerjakan sesuatu.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
KOMENTAR