Awalnya tanpa sadar ia melakukannya karena ikut-ikutan.
Tapi lambat laun anak juga menemukan kesenangan dari kegiatan tersebut.
3. Reaksi spontan
Peniruan oleh anak batita bisa juga merupakan reaksi spontan atau refleks.
Saat temannya menangis, ia pun ikutan menangis.
Bukan karena sedang berempati tetapi semata-mata karena meniru.
Dari menangis, ia bisa berpindah dan ikut-ikut memukul seperti yang dilakukan orang lain.
Baca Juga: 4 Makanan Sumber Kalsium Tinggi yang Bagus untuk Anak-anak
Oleh sebab itu orangtua harus bisa menjadi model yang baik buat anaknya.
Karena yang ditiru adalah perkataan dan perbuatan, maka dua hal inilah yang harus dijaga betul oleh orangtua.
Mulailah menyaring kata-kata atau perilaku di hadapan anak agar yang ditangkap anak adalah hal yang positif.
Peniruan negatif selalu bisa terjadi karena ada faktor luar yang datang dari media dan lingkungan di luar rumah.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR