Nakita.id - Bagaimana caranya mengatasi anak yang punya sifat penakut?
Ada beberapa cara yang bisa orangtua lakukan.
Berikut penjelasannya:
1. Stimulus takut
Secara bertahap mendekatkan anak dengan stimulus yang membuatnya takut sambil memberinya pengertian dan masukan. Misalnya, kucing tidak akan menggigit kalau tidak diganggu.
2. Permainan
Melakukan permainan role play atau pretend play (bermain pura-pura) bersama anak. Hal ini baik dilakukan jika si kecil mengalami ketakutan terhadap sosok tertentu seperti dokter, satpam, ataupun polisi.
Ajak si kecil mengenali profesi-profesi tersebut dan minta ia berpura-puara menjadi sosok yang ditakutkan. Dalam hal ini orangtua juga harus mengintrospeksi diri apakah ketakutan yang timbul pada anaknya disebabkan oleh ancaman yang kerap diberikan.
Contohnya, “Kalau kamu tidak mau makan, nanti Pak Polisi datang ke sini lo.” Jika betul, maka orang tua harus menghentikan kebiasaan seperti itu.
3. Imajinasi
Ketakutan yang dihadapi oleh si batita bisa timbul dari imajinasi berdasarkan informasi yang dilihatnya melalui media televisi, film, buku cerita, ataupun dongeng.
Karenanya, lakukan seleksi terhadap informasi yang dapat diakses anak, lakukan pendampingan, dan berikan penjelasan berdasarkan tingkat pemahaman anak.
Satu hal yang perlu diyakini, anak batita belum dapat mengolah informasi yang bersifat abstrak.
Jadi, memang materi audio-visual, gambar, dongeng yang sifatnya menakut-nakuti tidak cocok untuknya.
4. Teladan
Jika ingin mempunyai anak yang pemberani dan selalu berpikir positif, maka orangtua harus menjadi teladan dan lebih dulu menghilangkan rasa takut berlebihan yang ia miliki.
5. Berinteraksi
Berkaitan dengan rasa takut terhadap orang baru, tingkatkan kesempatan anak untuk berinteraksi dengan melakukan kegiatan bersama orang tersebut, baik teman sebaya ataupun orang dewasa.
Di sisi lain, rasa takut terhadap orang asing sebenarnya berguna sebagai upaya menghindarinya dari risiko bahaya.
Sebaliknya, anak yang tidak memiliki rasa takut pada orang asing bisa dimanfaatkan untuk maksud buruk.
Oleh sebab itu yang perlu dilakukan orangtua adalah memberi batasan kepada si batita siapa yang dimaksud dengan orang asing.
KOMENTAR