Nakita.id - Batita juga melakukan eksplorasi terhadap suara.
Ia bisa dengan tiba-tiba berteriak atau menjerit.
Ditambah, jika saat itu semua orang menoleh kepadanya, si batita akan merasakan sensasi yang membuatnya senang.
Jangan heran jika dia senang mengulang-ulangnya kembali.
Namun, bisa juga si batita berteriak-teriak karena kemampuan ekspresinya yang masih terbatas.
Saran:
Agar si kecil mau menurunkan level suaranya, tak perlu menanggapi tingkahnya dengan suara yang juga melengking.
Jika demikian, anak akan menganggap berteriak itu diperbolehkan.
Hal ini malah memperkuat perilaku yang kita anggap menjengkelkan tadi.
Lebih baik ajak anak untuk mengecilkan volume suaranya.
Pandanglah matanya dan bisikkan sesuatu pada anak guna menarik perhatiannya.
Karena penasaran, anak pun akan ikut berbisik atau bersuara pelan. “Nah, kalau bicaramu enak, tidak teriak-teriak, Ibu malah bisa jelas mendengar apa maumu,” begitu misalnya kata-kata yang kita bisikkan.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
KOMENTAR