Nakita.id - Untuk menunjukkan otonominya, anak jadi sering mengatakan “tidak” sehingga periode ini dikenal sebagai masa menentang (negativistik).
Selain itu anak juga sering kali menguji orang-orang di sekitarnya untuk mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. Kadang tingkah laku mereka yang paling mengganggu (mengamuk, misalnya) pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk mengetahui apa yang boleh atau tidak boleh.
Oleh karena itu, orang dewasa harus selalu memberikan penjelasan dan batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh secara tegas, konsisten, dan memberikan penguatan-penguatan seperti terus mengingatkan dan menegur jika si kecil melanggarnya.
Jika perlu kurangi kesenangannya sebagai hukuman, seperti anak tidak boleh bermain dengan boneka kesayangannya, atau anak tidak boleh menonton film favoritnya. Hal ini dilakukan supaya si batita tahu bahwa yang dilakukannya salah.
Daripada orangtua kesal sendiri, bagaimana solusinya supaya hal tersebut bisa diminimalisasi?
Pertama, pahami ciri khas anak usia batita dan terima apa adanya perilaku yang wajar dan sesuai dengan usia perkembangannya, meski bagi orangtua kelihatannya “tidak baik” atau “nakal”.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
KOMENTAR