Usia batita adalah usia dimana naluri sering kali menonjol untuk mendorong anak mengeksplorasi dunia dengan kelima indranya. Jika anak memasukkan benda ke mulut dan menggigitnya, ia bermaksud mempelajari benda tersebut melalui indra pengecapannya. Ada juga anak yang menggigit untuk belajar sebab akibat, seperti menggigit ibunya pada contoh di atas. Untuk memfasilitasi kegiatan mengeksplorasi dengan gigitan, sediakan beragam mainan dan aktivitas. Ajari si kecil, benda apa saja yang boleh digigit (misalnya mainan lembut, lunak, dan makanan), dan bahwa ada yang tidak boleh digigit (misalnya orang dan hewan). Beri kesempatan belajar sebab-akibat lewat mainan dan kegiatan lain. Sekali lagi, jangan sampai anak dimarahi karena memarahi anak bisa meredupkan hasrat belajar anak.
* Menggigit = ungkapan frustrasi.
Anak-anak batita umumnya masih memiliki kesulitan mengomunikasikan kemarahan dan belum mampu menunjukkan perasaan mereka dengan cara yang tepat, ditambah anak usia ini juga belum memiliki kemampuan yang baik untuk mengatasi masalah. Meski demikian, memang ada anak yang cepat frustrasi karena kurang memiliki kemampuan sosialisasi dan emosional. Salah satu ungkapan frustrasi itu dicetuskan dengan gigitan.
Cara mengatasi:
KOMENTAR