Nakita.id - Rasanya agak sulit untuk menjalani pernikahan tanpa hambatan.
Perlu adanya kesabaran, toleransi dan tentunya cinta yang besar untuk menghadapi pertentangan yang mungkin timbul.
Di tahun-tahun awal pernikahan, konflik dalam rumah tangga mungkin akan lebih sering terjadi.
Ini disebabkan oleh penyesuaian antara suami dan istri.
BACA JUGA:Masih Berhubungan Baik, Steve Tak Sungkan Bermain dengan Anak Ketiga Andi Soraya
"Lima tahun pertama pernikahan adalah masa yang rentan, waktunya untuk menerima pasangan seperti apa," kata psikolog Ajeng Raviando.
Menurut Ajeng, meski sudah berpacaran cukup lama namun tahun-tahun awal pernikahan adalah masa yang penuh cobaan.
"Karena ada euforia baru menikah, punya harapan tinggi pada pernikahan. Tapi bisa jadi enggak sesuai kenyataan," kata psikolog lulusan dari Universitas Indonesia ini.
BACA JUGA: Meski Sudah Mantan, Mike Lewis Unggah Foto dan Ucapkan Selamat Hari Ibu ke Tamara Bleszynski
Ajeng mengatakan, pernikahan tidak cukup hanya berlandaskan cinta, tapi juga fondasi yang kuat, termasuk mampu menerima kekurangan masing-masing dengan penuh keikhlasan.
Setelah 5 tahun pertama berlalu, masa krisis lainnya adalah rasa bosan setelah 10 tahun menikah.
"Untuk menyiasatinya, suami istri harus pandai-pandai mencari aktivitas yang fun bagi kedua belah pihak," ujarnya.
Walau demikian, menurut Ajeng, tidak ada tahun pernikahan yang bebas dari krisis.
BACA JUGA: Cegah Sebelum Terjadi! Ini 8 Hal Sederhana Menghindari Kanker Ovarium
"Buktinya banyak juga kan yang sudah 15 atau 20 tahun menikah bercerai juga.
Ini karena keduanya tidak mau belajar, ada kekecewaan dipendam saja, sehingga banyak hal yang tak diselesaikan," ujarnya.
Ia mengingatkan setiap pasangan perlu memiliki fondasi yang kuat dalam pernikahan, antara lain cinta yang dewasa, saling peduli dan memahami, mau berkompromi.
Tak kalah penting, yakni saling percaya timbal balik, serta komitmen untuk bersama-sama membangun dan menjaga pernikahan dalam susah dan senang.
BACA JUGA:6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Cegah Kerusakan Otak di Masa Tua!
"Dibutuhkan kerja keras, tanggung jawab, kesabaran, dan rasa syukur untuk membentuk pernikahan yang harmonis dan bahagia," katanya.
Artikel ini pernah ditayangkan di Kompas.com pada Minggu (13/5/2018) dengan judul Melewati Masa Krisis Tahun-tahun Awal Pernikahan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melewati Masa Krisis Tahun-tahun Awal Pernikahan"
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR