Tabloid-Nakita.com - Tumbuh kembang anak adalah faktor penting yang harus diperhatikan orangtua. Melihat si kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal tentu membuat Mama dan Papa bahagia. Akan tetapi, ada saja gangguan yang dialami si kecil, salah satunya adalah gangguan kemampuan bicara pada anak.
Tak sedikit Mama yang mengeluhkan, "Anakku kenapa masih belum lancar berbicara ya?", "Kok anakku gagap ya?". Kondisi tersebut tentu saja membuat orangtua merasa khawatir karena ditakutkan dapat mengganggu proses berkomunikasinya kelak saat sudah dewasa.
Oleh karena itu, kenali jenis gangguan bicara pada anak berikut yang harus diketahui orangtua sejak dini:
1. Gagap
Gagap ditandai dengan adanya pengulangan kata pertama atau adanya penahanan bunyi tertentu saat si kecil akan mengucapkan kata. Gagap membuat si kecil tidak lancar saat bicara dan bahkan dapat membuatnya mengalami masalah bicara untuk waktu yang cukup panjang serta mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata.
2. Gangguan artikulasi
Gangguan artikulasi yang dimaksud adalah si kecil tidak bisa mengucapkan sebuah kata dengan benar, misal huruf "r" dibaca menjadi "w" atau adanya penyebutan kata yang justru terdengar seperti kata lain. Nah, ada juga kondisi gangguan artikulasi yang paling umum dan melibatkan pertukaran huruf "s" dan "z" dengan bunyi "th". Kondisi ini disebut lisping.
3. Cluttering
Cluttering serupa dengan gagap. Akan tetapi bedanya adalah si kecil yang mengalami cluttering akan mengalami ketidakteraturan saat mengucapkan kata-kata. Bahkan penderita cluttering seringkali tak menyadari jika ia mengalami ketidakteraturaan saat berbicara.
4. Apraxia atau dyspraxia
Gangguan kemampuan bicara anak yang lainnya alah apraxia atau dyspraxia, yaitu gangguan motorik oral atau gangguan dengan koordinasi motorik yang membuat si kecil menjadi mengalami kesulitan dalam menggerakkan otot dan struktur penting dalam membentuk perkataan dengan cara bicara.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR