Tabloid-Nakita.com - Faktanya, makanan tak hanya berfungsi mengenyangkan perut, tetapi lebih dari itu: membangun otak, menjadi sumber energi, memudahkan prasekolah berkonsentrasi, bahkan menjaga stabilitas emosinya. Oleh sebab itu, ada empat aturan penting yang perlu diingat dalam memberikan nutrisi bagi perkembangan otak anak.
1. Seimbangkan gula darah.
Gula adalah suplai otak paling utama. Namun, kita harus memastikan prasekolah mendapatkan asupan gula tersebut dari jenis makanan dan jumlah yang tepat, serta kapan pemberiannya. Kelebihan gula dalam darah akan tersimpan dalam lemak di perut. Prinsipnya, makan sedikit dan sesering mungkin dapat membantu menjaga energi dan konsentrasi anak.
Terlalu banyak gula (makan yang manis) membuat anak cenderung hiperaktif dan sulit konsentrasi. Jika kekurangan gula dalam darah, prasekolah mudah lelah dan juga sulit konsentrasi. Untuk menyeimbangkan gula darah, berilah prasekolah makanan yang “melepaskan” gula secara perlahan dalam darah, seperti oat, beras merah, dan sayuran. Selain itu, ajari prasekolah makan 3 kali sehari dan 2 kali makanan selingan. Kombinasikan protein dan karbohidrat, karena protein dapat memperlambat penyerapan gula yang ada dalam karbohidrat. Contoh menunya, sereal dengan susu, roti isi telur, dan yoghurt dengan buah.
2. Berikan lemak yang memang dibutuhkan.
Otak prasekolah juga membutuhkan lemak karena 60% bagian otak terdiri atas lemak. Kekurangan lemak esensial akan berpengaruh pada kecerdasan dan perilakunya. Contoh lemak yang penting untuk otak adalah lemak yang terkandung dalam ikan laut, seperti salmon, sarden, dan tuna. Juga telur yang mengandung omega 3 dan beragam biji-bijian.
3. Jangan lupakan vitamin dan mineral.
Vitamin dan mineral adalah nutrisi penting yang berfungsi menjaga otak agar tetap bekerja optimal. Keduanya merupakan kunci untuk membangun dan membangun kembali otak. Untuk memperolehnya, berikan anak buah dan sayuran setiap hari, serta kurangi pemberian makanan olahan.
4. Kurangi makanan mengandung zat buatan dan berdamai dengan alergi.
Mengonsumsi makanan yang mengandung zat buatan dalam jumlah banyak dapat berpengaruh pada asupan nutrisi otak. Beberapa contohnya adalah jajanan atau camilan yang mengandung gula buatan dan zat kimia aditif makanan (pewarna). Perhatikan pula alergi atau intoleransi makanan tertentu yang dialami prasekolah.
Anak alergi bukan berarti tak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Misalnya, prasekolah alergi susu sapi. Padahal, dalam susu sapi terkandung kalsium dan lemak. Untuk menjaga asupan kalsium anak, berilah sayuran hijau. Lemak bisa diperoleh dari daging dan kacang-kacangan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR