Nakita.id - ASI eksklusif wajib Moms berikan kepada Si Kecil hingga usianya enam bulan, kemudian tetap dilanjutkan hingga usia dua tahun.
Tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI kepada Si Kecil, kecuali dalam kondisi tertentu seperti sedang mengidap penyakit berbahaya yang dapat menular kepada Si Kecil melalui ASI.
Akan tetapi, ada pula kasus tidak memberikan ASI karena produksi ASI yang sedikit sehingga Moms tidak percaya diri untuk memberikannya kepada Si Kecil.
BACA JUGA: Presenter Cici Panda Cerita Hamil Anak Kedua, Hampir Kehilangan Janinnya
Akhirnya, Moms pun menggunakan donor ASI agar kebutuhan Si Kecil terpenuhi.
Donor ASI ini yaitu memberikan ASI perah kepada Si Kecil yang bersumber dari ASI orang lain.
Sebenarnya donor ASI ini diperbolehkan, tapi terdapat risiko yang mengancam untuk kesehatan Si Kecil dari donor ASI ini.
Seperti, Si Kecil berisiko tertular penyakit HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, Cytomegalovirus (CMV) yaitu penyakit yang dapat membuat kehilangan pendengaran, dan Human T Lymphotropic Virus (HTLV) sebagai salah satu virus penyebab leukemia.
BACA JUGA: Hati-Hati, Hidung yang Kotor Akan Berdampak Membuat Telinga Congekan
Oleh karena itu, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) memberikan beberapa metode pemanasan terhadap ASI donor.
Sehingga dengan seperti itu dapat meminimalkan risiko terjadinya penularan berbagai macam penyakit.
Inilah tiga metode pemanasan ASI donor yang dapat Moms terapkan.
1. Pasteurisasi Holder.
ASI dipanaskan dalam wadah kaca tertutup di suhu 62,5C selama 30 menit, untuk melakukan ini dibutuhkan pengukur suhu dan waktu yang akurat untuk melakukannya.
BACA JUGA: Ini Kata Ahli Tentang Konsumsi Minuman Instan yang Katanya Bikin Kenyang Lebih Lama Saat Sahur
2. Flash Heating
Yaitu ASI sebanyak 50 ml ditaruh dalam botol kaca atau botol selai ukuran sekitar 450 ml, letakkan terbuka di dalam panci alumunium berukuran 1 L berisi 450 ml air.
Kemudian panci dipanaskan di atas kompor sampai air mendidih, matikan, kemudian botol kaca berisi ASI diangkat dan diamkan hingga suhunya siap untuk diminum Si Kecil.
3. Pasteurisasi Prerotia
BACA JUGA: Penderita Diabetes Berpuasa, Bolehkah? Simak Penjelasan Ahli!
Panaskan air sebanyak 450 ml di panci alumunium berukuran 1 L sampai mendidih.
Setelah itu, letakkan botol kaca terbuka yang berisi ASI sebanyak 50 ml di dalam panci selama 20 menit.
Kemudian angkat dan diamkan hingga suhu ASI siap diminum Si Kecil.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | AIMI |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR