* Tak jarang terjadi, orangtua menyudutkan anak, berusaha mencari-cari kesalahan anak. Padahal, sikap seperti ini dapat membuat anak melakukan tindak manipulatif. Anak bukannya mengaku salah, malah melemparkan kesalahannya pada orang lain. Apalagi jika orangtua juga kerap menghukum anak setelah mengakui kesalahannya.
* Orangtua diharapkan mengerti perasaan anak, karena hanya dengan cara itulah akan tumbuh rasa aman pada anak. Kalau anak sudah merasa aman, maka dia pun akan berani untuk jujur, berani mengakui kesalahannya.
* Anak berhak untuk salah. Karena melalui kesalahan, ia akan belajar lebih efektif. Sebaliknya, anak yang tak pernah diberi hak untuk salah tak akan menjadikan kesalahan itu sebagai guru, tapi sebagai sumber bencana yang harus ditutup-tutupi.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
KOMENTAR