KURANG STIMULASI SEBABKAN ANAK CEROBOH
Umumnya keterlambatan disebabkan kurangnya kesempatan untuk melakukan eksplorasi, juga karena orangtua tidak konsisten dalam memberikan rangsangan belajar atau yang berkaitan dengan motorik halus, selain karena anak tak dibiasakan melakukan aktivitas sendiri alias selalu dibantu untuk memenuhi kebutuhannya, semisal selalu disuapi makan dan dipakaikan baju, sehingga fleksibilitas tangan dan jemarinya kurang terasah. Karena itu, kemampuan motorik halus anak tidak terlatih.
INTROSPEKSI DIRI SAAT KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KURANG
Nah, agar perkembangan motorik halu anak normal, juga menghindarkan anak dari perilaku ceroboh, jangan bersikap overprotektif, berusahalah untuk konsisten dalam memberikan stimulasi motorik halus, dan biasakan anak melakukan segala sesuatunya sendiri selama hal itu tak membahayakan dirinya. Bila orangtua sudah berupaya dan stimulasi tepat pun sudah diberikan namun tak ada perubahan yang berarti pada anak, dianjurkan untuk meminta bantuan ahli—dokter/psikolog anak—guna mengevaluasi perkembangan anak dan memberikan penanganan yang tepat.
CATATAN:
ANAK PEREMPUAN LEBIH BAGUS MOTORIK HALUSNYA
Jika anak lelaki lebih terampil motorik kasarnya, maka anak perempuan lebih terampil motorik halusnya. Pendapat ini muncul dikarenakan ada kecenderungan anak perempuan lebih detail dan teliti, sehingga lebih menyukai aktivitas yang sifatnya tenang dengan menggunakan motorik halusnya. Boleh jadi lantaran tidak sedikit orangtua yang masih menganut pola asuh berdasarkan gender, anak perempuan sudah sepantasnya melakukan aktivitas yang “halus” alias bersifat tenang, yang banyak melibatkan motorik halus. Yang jelas, pada dasarnya setiap anak, tanpa dibedakan gender, memiliki keterampilan yang berbeda-beda, dan banyak-sedikitnya stimulasi akan memengaruhi perkembangan anak, termasuk kemampuan motorik halusnya.
KOMENTAR