Perkembangan Janin:
Minggu ini bisa dikatakan janin sudah mencapai tahap akhir perkembangannya di dalam rahim, lantaran pertumbuhannya berjalan sangat lambat namun masih terus berproses. Beratnya sekitar 3-3,25 kg dengan panjang dari puncak kepala hingga bokong mencapai 37-38 cm, sementara panjang keseluruhan 48 cm. Bila sebelumnya ukuran lingkar kepala sama dengan lingkar perut, maka kini lingkar perut janin sedikit lebih lebar dari kepalanya.
Janin masih terus melatih gerakan pernapasannya untuk mempersiapkan paru-parunya bernapas nanti. Tes kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada ibu hamil yang tak ingat kapan HPHT-nya dan bagaimana pola/siklus haidnya, ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia kehamilannya.
Di dalam usus menumpuk meconium, yaitu zat lengket berwarna hijau kehitaman yang berupa ampas atau zat-zat buangan sisa sistem pencernaan janin. Nantinya, kotoran ini akan dibuang segera setelah lahir. Namun jika saat kelahiran tak kunjung tiba, janin bisa saja melepaskan kotoran tersebut dalam rahim. Akibatnya, air ketuban akan tercemar meconium dan kadang sampai berwarna kehijauan.
Plasenta yang selama beberapa minggu ini menopang hidup janin, semakin tua dan makin sedikit menyalurkan nutrisi. Cairan ketuban makin berkurang dan tali pusar, yang panjangnya hampir sama dengan janin, sebentar lagi akan menyelesaikan tugasnya. Saat dilahirkan dan bernapas untuk pertama kalinya, proses ini memicu perubahan struktur jantung dan pembuluh arteri untuk membelokkan darah ke dalam paru-paru.
Posisi Janin:
Di minggu ini, umumnya kepala janin sudah berada di bawah dan bokong di atas alias berada pada posisi normal. Tungkai tangan dan kaki janin saat ini dalam keadaan tertekuk, lantaran terbatasnya ruang yang tersisa dalam rahim. Selama beberapa saat setelah lahir, posisi seperti itu akan tetap terus dipertahankannya.
Namun bila sampai minggu ini, janin belum memutar kepalanya ke bawah berarti posisinya sungsang. Kelainan letak ini bisa diketahui dengan perabaan luar melalui perut oleh dokter, pemeriksaan dalam dengan menggunakan jari, dan USG. Biasanya ibu hamil dianjurkan melakukan posisi bersujud dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah agar janin kembali ke posisi normal.
Posisi sungsang dapat menimbulkan masalah bila persalinannya normal. Karena, begitu badan bayi sudah keluar, kepalanya harus dikeluarkan dalam 4 menit kemudian. Jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigen sehingga dapat mengakibatkan kematian. Sedangkan persalinan sesar dilakukan apabila berat janin 4.000 gram, sungsang terjadi pada anak pertama pada kehamilan kembar, dan posisi kepala janin tegap menghadap ke depan.
Kondisi Ibu:
Perut ibu masih bisa bertambah besar. Di minggu ini, jika diukur dari simfisis pubis, rahim ibu sekitar 36-38 cm. Sementara, bila dihitung dari pusar sampai puncak rahim sekitar 16-18 cm.
Keluhan Yang Mungkin Dialami:
Rahim kini menekan tulang rusuk dan Anda mungkin merasakan sakit di sana. Selain itu, Anda pun mungkin akan mengalami nyeri panggul lantaran kepala bayi masuk ke dalam rongga panggul sehingga tulang panggul meregang. Bisa juga karena ukuran bayi ibu sangat besar sehingga beban ibu jadi tambah berat. Segera setelah bayi dilahirkan, rasa nyeri ini akan hilang dengan sendirinya.
Catatan:
Periksa Kehamilan Seminggu Sekali
Mulai minggu ini, pemeriksaan rutin dilakukan seminggu sekali. Selain karena bayi bisa lahir sewaktu-waktu, juga agar dapat dilakukan penanganan sedini mungkin bila ditemukan ada gangguan kehamilan.
Khusus di minggu ke-36 ini, selain pemeriksaan fisik ibu hamil, juga dilakukan pemeriksaan dalam (PD) untuk mengevaluasi kondisi jalan lahir bila memang direncanakan melahirkan pervaginam. Dokter juga akan menilai, apakah jenis panggul ibu terbilang sempit, sedang, atau cukup luas untuk dilalui bayi.
Bila kapasitas panggul ibu dan bayi tak seimbang (semisal bayi berukuran besar atau ukuran bayi normal namun panggul ibu terbilang sempit), akan ditetapkan rencana melahirkan secara sesar di usia 38 minggu. Tapi bila dipastikan panggul bisa dilewati bayi dan tak ada indikasi lain yang mengharuskan sesar, akan ditunggu hingga mencapai usia kehamilan maksimal 41 minggu. Pada saat itu dokter akan menilai secara keseluruhan, lalu memutuskan apakah ibu bisa dicoba melahirkan normal ataukah harus sesar.
KOMENTAR