Kulit pun mengalami perubahan vaskuler, berbentuk benjolan kecil warna merah dengan cabang yang meluas keluar. Ini paling banyak muncul di wajah, leher, dada dan lengan. Telapak tangan juga terlihat lebih merah. Namun tak perlu khawatir karena gejala-gejala tersebut bersifat sementara dan menghilang segera setelah persalinan. Kelainan-kelainan tersebut tak lain diakibatkan oleh kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan.
Keluhan lain: payudara jadi sedikit bengkak untuk beberapa waktu.
Catatan:
SEGERA KE DOKTER BILA TERJADI PERDARAHAN
Perdarahan yang terjadi di minggu ke-12 sampai ke-14 bisa merupakan indikasi telah terjadi kehamilan mola hidatidosa (MH) atau hamil anggur. Perdarahan ditandai dengan keluarnya gelembung- gelembung kecil berisi cairan bening dan gumpalan darah.
Gejala lain, kadang menunjukkan tekanan darah tinggi yang merupakan gejala awal preeklamsia tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) dibanding kehamilan biasa. Selain juga dapat terjadi peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah, pada air seni ditemukan kadar protein yang tinggi, dan saat pemeriksaan tak ditemukan bunyi jantung janin.
Kehamilan MH terjadi karena sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin, justru terhenti perkembangannya. Yang terus berkembang adal sel-sel trofoblas (pada kehamilan normal, sel-sel ini berkembang jadi plasenta). Kelompok sel ini kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung putih tembus pandang berisi cairan jernih, mirip anggur.
Sebenarnya, kemungkinan MH sudah dapat dideteksi sejak usia kehamilan 6-8 minggu, yakni kala pemeriksaan USG tak menunjukkan adanya janin di dalam kantong kehamilan (lihat h.23). Karena itulah, setiap wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilannya.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR