Perkembangan Janin:
Panjang janin sekitar 61 mm dengan bobot antara 8-14 gram. Dalam 3 minggu terakhir, ukurannya akan meningkat 2x lipat. Di minggu ini semua struktur dasar yang sudah terbentuk akan terus tumbuh dan berkembang. Masing-masing jari tangan dan jari kaki sudah saling terpisah. Rambut dan kuku pun terus tumbuh. Tulang bertambah kuat sesuai dengan ketersediaan kalsium dalam tubuh.
Pada pemeriksaan USG, jenis kelamin janin sudah dapat diidentifikasikan secara jelas. Sistem saraf dan otot sudah mencapai kematangan, dan telah mampu mengirim maupun menerima pesan dari otak. Sementara sistem pencernaan mampu melakukan kontraksi untuk mendorong makanan melewati usus besar. Saluran pencernaan sudah bisa menyerap glukosa atau gula secara aktif.
Kemampuan Janin:
Di minggu ini janin mengapung-apung dalam rahim ibu yang nyaman. Dia bisa bergerak bebas: sekali waktu meregangkan lengan dan kaki, sementara lain waktu melompat-lompat. Janin melatih lengan dan kakinya bergerak dengan lentur dalam ruang yang sebagian besar berisi cairan. Janin menggerakkan tangan ke depan dan ke belakang atau menendang-nendangkan kakinya ke atas dan ke bawah.
Perubahan Pada Calon Ibu:
Mayoritas ibu hamil sudah merasa lebih nyaman dibanding waktu-waktu sebelumnya. Bisa dimaklumi karena keluhan morning sickness sudah mereda dan tubuh pun belum terlalu melar. Umumnya pada usia kehamilan ini, BB akan naik sekitar 1,8-3,6 kg. Akan tetapi ibu hamil bisa saja tak mengalami kenaikan bobot atau malah terjadi penurunan, apabila masih mengalami gangguan morning sickness.
Keluhan Yang Dialami Calon Ibu:
Pada banyak ibu hamil, garis tengah kulit perut terlihat lebih gelap akibat terpigmentasi warna hitam kecokelatan, membentuk garis vertikal yang disebut linea nigra. Kadang bercak cokelat tak teratur dengan ukuran yang bervariasi terlihat pula di wajah dan leher. Bercak ini dinamakan chloasma atau mask of pregnancy yang umumnya akan hilang setelah persalinan.
Kulit pun mengalami perubahan vaskuler, berbentuk benjolan kecil warna merah dengan cabang yang meluas keluar. Ini paling banyak muncul di wajah, leher, dada dan lengan. Telapak tangan juga terlihat lebih merah. Namun tak perlu khawatir karena gejala-gejala tersebut bersifat sementara dan menghilang segera setelah persalinan. Kelainan-kelainan tersebut tak lain diakibatkan oleh kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan.
Keluhan lain: payudara jadi sedikit bengkak untuk beberapa waktu.
Catatan:
SEGERA KE DOKTER BILA TERJADI PERDARAHAN
Perdarahan yang terjadi di minggu ke-12 sampai ke-14 bisa merupakan indikasi telah terjadi kehamilan mola hidatidosa (MH) atau hamil anggur. Perdarahan ditandai dengan keluarnya gelembung- gelembung kecil berisi cairan bening dan gumpalan darah.
Gejala lain, kadang menunjukkan tekanan darah tinggi yang merupakan gejala awal preeklamsia tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) dibanding kehamilan biasa. Selain juga dapat terjadi peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah, pada air seni ditemukan kadar protein yang tinggi, dan saat pemeriksaan tak ditemukan bunyi jantung janin.
Kehamilan MH terjadi karena sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin, justru terhenti perkembangannya. Yang terus berkembang adal sel-sel trofoblas (pada kehamilan normal, sel-sel ini berkembang jadi plasenta). Kelompok sel ini kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung putih tembus pandang berisi cairan jernih, mirip anggur.
Sebenarnya, kemungkinan MH sudah dapat dideteksi sejak usia kehamilan 6-8 minggu, yakni kala pemeriksaan USG tak menunjukkan adanya janin di dalam kantong kehamilan (lihat h.23). Karena itulah, setiap wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilannya.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR