Jika sebelum kehamilan sudah anemia, selagi hamil akan bertambah berat. Anemia defisiensi zat besi paling sering dialami ibu hamil. Bisa akibat minimnya pemasukan unsur besi dari makanan ke tubuh – entah lantaran makanan tersebut memang kurang unsur zat besinya atau karena adanya gangguan percernaan sehingga unsur zat besi tak bisa diserap tubuh – bisa juga diakibatkan terlalu banyak zat besi yang keluar dari badan semisal karena perdarahan, seperti penyakit wasir yang kronis.
Gejala Anemia:
Gampang lelah, lesu, dan sesak napas saat beraktivitas atau berolahraga berat, permukaan kulit dan wajah pucat, mudah pusing, dan gampang pingsan. Kerja jantung meningkat sehingga denyutnya jadi cepat, hingga dapat mengganggu kerja jantung.
Penanganan Anemia:
Bila berat, diperlukan penanganan yang cepat berupa transfusi darah atau obat zat besi diberi secara intravenal. Sementara yang ringan dan sedang, cukup diberi suplemen zat besi dengan asam folat.
Dampak bila tidak ditangani:
Abortus, persalinan yang lama, perdarahan pascamelahirkan, kelahiran prematur di bawah 37 minggu, BBLR, kematian mudigah (terjadi saat kehamilan muda), serta kemungkinan lahir dengan cacat bawaan.
KOMENTAR