Nakita.id - Status Gunung Merapi ditingkatkan dari aktif normal menjadi level II (waspada).
Peningkatan status Gunung Merapi ini disampikan langsung oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Yogyakarta, Hanik Humaida.
Status waspada Gunung Merapi mulai berlaku sejak Senin malam (21/5/2018) pukul 23.50 WIB.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kepala BNBP Syamsul Maarif sudah memerintahkan jajaran BNBP dan BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD DIY, BPBD Magelang, BPBD Klaten, BPBD Boyolali dan BPBD Sleman untuk melakukan antisipasi.
BACA JUGA: Penuh Keharuan, Begini Cerita Aa Gym Detik-detik Cucunya Meninggal
Seperti yang dikabarkan BPPTKG juga mengeluarkan beberapa rekomendasi atau peraturan.
Salah satunya Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi harus sudah mulai dikosongkan dari aktivitas penduduk setempat.
Sejak tadi malam sejumlah warga di lereng Gunung Merapi pun sudah dievakuasi untuk mengungsi.
Melansir dari Kompas.com tercatat jumlah pengungsi sudah mencapai ribuan dari 9 tempat pengungsian yang disediakan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, ada sembilan titik tempat pengungsian yang disediakan.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Status Normal Gunung Merapi Naik ke Level II Waspada!
Mulai Balai Desa Glagaharjo, Balai Desa Baru Argomulyo, PNPM Glagaharjo, SD Tritis, Ngepring Purwobinangun, Kaliurang Timur, Balai Desa Umbulharjo, Balai Desa Wonokerto dan Sindu Martani.
"Jumlah pengungsi Gunung Merapi tadi malam 1.522, kalau pagi ini pengungsi pada pulang dulu," ujar Biwara dikutip dari kompas.com.
Sampai saat ini masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa serta mengantisipasi terjadinya hujan abu di sekitar Gunung Merapi.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan TRC BPBD DIY dengan BPPTKG, BPBD Sleman, Pos Aju SAR DIY dan pemangku kepentingan wilayah lereng Merapi.
BACA JUGA: Sempat Drop Mendadak, Ini Cerita Perjuangan Adara Taista Melawan Kanker Kulit Langka!
Pihak BPPTKG dilansir dari tayangan Kompas TV, juga mengimbau masyarakat setempat untuk tetap tenang.
"Dari tadi malam, jadi dari sepuluh hari terakhir ini sudah terjadi 3 kali letusan freatik.
Kalau dari morfologinya, tadi malam letusan terus kemudian ini di puncaknya sendiri, di kawahnya masih belum terlihat satu perubahan morfologi disana," ujar Hanik Humaida tayangan Kompas TV.
Dilansir dari instagram @jogja24jam, pihak BPPTKG juga masih terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
Karena sempat terjadi aktivitas magmatis di kawah Gunung Merapi yang memiliki kemungkinan bisa terjadi letusan ditandai dengan adanya tremor.(*)
Source | : | youtube,Instagram |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR