TabloidNakita.com - Ibu skoliosis bisa dan boleh hamil. Skoliosis sendiri adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).
Maka dari itu ibu dengan skoliosis ruang rahimnya sangat aman, tidak akan terjadi pengurangan volume ataupun perubahan bentuk. Jadi siapa bilang ibu skoliosis tidak bisa hamil? Selama dia dan suaminya subur, tetap bisa hamil dengan sehat, hanya saja efek hamil ibu skoliosis yang derajatanya besar jauh lebih berat dan heboh daripada ibu yang derajat skoliosisnya kecil.
Efek yang bisa terjadi selama kehamilan pada ibu skoliosis, bukan pada kehamilannya atau juga pada bayi yang dikandungnya. Tapi lebih pada si ibu yang tengah hamil. Jika boleh dibandingkan dengan ibu normal yang hamil, sekalipun normal tetap suka sakit punggung selama kehamilan, betul kan? Nah, pada ibu dengan skoliosis sakit punggung yang dirasa derajatnya agak meningkat sedikit.
Sakit dan pegal-pegal yang dirasa, berbeda-beda tiap ibu skoliosis. Itu semua tergantung dari seberapa besar derajat bengkoknya tulang belakang dan usia kehamilan. Gampangnya, semakin besar derajat skoliosisnya, ibu akan lebih sering pegal dan sakit tulang belakang, dan hal tersebut akan bertambah seiring dengan semakin besarnya perut.
AGAR IBU SKOLIOSIS BISA DAN BOLEH HAMIL, OLAHRAGA!
Untuk mengatasi agar ibu skoliosis bisa dan boleh hamil, selama hamil jangan lupa untuk olahraga. Seperti apa olahraga yang baik? Olahraga air. Disini ibu bisa berenang atau melakukan aquarobik/senam di air, atau sekedar jalan-jalan di dalam kolam.
Senam hamil baik dilakukan. Jadi setiap mengikuti kelas senam hamil, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Tapi tetap harus rileleks. Di sela-sela kegiatan sehari-hari, jangan lupa lakukan stretching. Lakukanlah sebelum ibu merasakan sakit punggung, pegal, atau timbul keluhan di daerah belakang badan.
Aneka kegiatan olahraga tersebut tujuannya untuk menstimulasi otot, khususnya punggung supaya lebih kuat dan bisa diandalkan untuk membantu tulang belakang menopang beban BB dan kehamilan. Juga untuk membuat saraf-saraf tidak kaku.
Selebihnya, treatmen cukupi kebutuhan gizi selama hamil sesuai dengan kebutuhan. Jadi tidak tepat jika ada yang menyarankan ibu hamil dengan skoliosis harus menggunakan breach selama kehamilan.
Untuk diketahui, breach pada penderita sekoliosis digunakan untuk membantu mengoreksi skoliosisnya. Minimal tidak bertambah besar derajatnya. “Itupun efektif dilakukan pada pasien di bawah usia 20 tahun. Dimana tulangnya masih tumbuh.”
Jadi untuk ibu hamil yang rata-rata sudah di atas usia 20 tahun, buat apa pemasangan breach. Selain tidak berguna juga akan membuat napas ibu semakin sesak. Ingat, lo, pengidap sekoliosis sering merasakan sesak napas, begitu juga ibu hamil. Nah, apalagi kalau dipasangi breach yang jelas-jela menekan dada.
Selain itu, saat sakit timbul atau menjadi, segeralah istirahat. Paling baik berbaring ke kanan atau ke kiri. Boleh juga senyamannya ibu. Suami, jika menemui istrinya seperti ini, lakukanlah stimulasi dengan jalan pijatan dengan lembut dibantu penghangat. Dengan begitu niscaya istri akan cepat pulih.
Sudah jelas, kan, ibu skoliosis ternyata boleh dan bisa hamil
Zali
Nara sumber: dr. Ifran Saleh FICS, DSBO, konsultan bedah tulang belakang dan traumatologi RSCM, Jakarta
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR