Nakita.id - Pasangan Giring (mantan vokalis grup band Nidji) dan Cynthia Riza sedang menanti kehadiran anak keempat.
Cynthia kini tengah hamil besar dengan usia kandungan 39 minggu atau 9 bulan lewat 3 minggu.
Namun, meski usia kandungannya sudah lewat 9 bulan, Cynthia belum mengalami tanda-tanda akan melahirkan.
Cynthia membagikan momen mengenai usia kehamilan yang memasuki 10 bulan melalui akun instagram pribadinya @cynthiariza.
Perempuan yang dinikahi Giring pada tahun 2010 ini melakukan berbagai cara untuk merangsang kelahiran si buah hati.
BACA JUGA: Ternyata, ini Penyebab Kehamilan Lewat dari 9 Bulan Seperti Istri Giring Eks Nidji
Beberapa upaya yang Cynthia telah lakukan di antaranya jalan jongkok, duduk di gymball, dan jalan-jalan.
Namun, meski sudah melakukan upaya tersebut, belum juga ada tanda-tanda untuk melahirkan.
Ketika diwawancara tim Nakita.id melalui Whatsapp pada Rabu (23/5/2018), Giring mengaku sudah memeriksakan kehamilan Cynthia ke dokter.
Rencananya, ia akan kembali memeriksakan sang istri ke dokter pada Jumat (25/5/2018) mendatang apabila Cynthia belum juga menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.
"Udah diperiksa ke dokter dan Jumat besok diperiksa lagi. Kata dokternya kalau belum lahir juga mau diinduksi," kata Giring.
Induksi adalah sebuah tindakan untuk mempercepat proses persalinan normal dengan cara merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi.
Tindakan induksi dibutuhkan untuk beberapa kasus medis seperti usia kehamilan lewat 9 bulan atau sang ibu mengalami pre-eklampsia.
BACA JUGA: Usia Kandungan 10 Bulan Tapi Tak Kunjung Melahirkan, Warganet Doakan Istri Giring eks Nidji
Ternyata, persalinan induksi memiliki beberapa risiko dilansir dari Tabloid Nakita:
1. Bayi belum siap dilahirkan
Perkiraan tanggal melahirkan hanyalah sebuah perkiraan yang bisa saja meleset.
Setiap bayi berkembang dengan tingkat berbeda-beda, dan mungkin saja bayi tidak siap untuk dilahirkan meskipun tanggal perkiraan sudah lewat.
2. Oksitosin sintetis dapat menyebabkan distres janin
Sebagian besar induksi dan percepatan persalinan menggunakan oksitosin sintetis melalui infus.
Bila sang ibu menerima oksitosin sintetis, rahim akan berkontraksi lebih sering daripada oksitosin alami yang diproduksi tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan bayi tidak menerima cukup oksigen.
3. Syntocinon / Pitocin dapat membuat bayi dirawat di NICU
Melakukan induksi tidak menjamin bayi tinggal di NICU, tapi ini dapat meningkatkan peluangnya.
Menurut sebuah penelitian tahun 2013 pada Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika (ACOG), oksitosin buatan mungkin tidak berbahaya untuk bayi berumur penuh.
ACOG menyatakan, "Periset menemukan bahwa induksi dan persalinan dengan oksitosin merupakan faktor risiko independen untuk penerimaan tak terduga ke NICU yang berlangsung lebih dari 24 jam untuk bayi penuh waktu."
4. Efek Samping untuk Bayi
Jika sisa waktu kehamilan tidak menimbulkan risiko atau risiko kecil, kemungkinan efek samping oksitosin sintetis yang dilaporkan ini harus dipertimbangkan secara hati-hati, seperti penyakit kuning pada neonatal, denyut nadi janin yang rendah, pendarahan retina neonatal, kejang neonatal, kerusakan otak akibat kekurangan oksigen, kontraksi ventrikel prematur (sejenis irama jantung yang tidak normal) dan juga kematian janin.
BACA JUGA: Usia Kandungan Memasuki 10 Bulan, Giring Ungkap Keluhan dan Kondisi Sang Istri
5. Produsen Memperingatkan Penggunaan Pilihan Pitocin
Produsen pitocin tidak merekomendasikan penggunaannya untuk induksi pilihan.
Mereka memperingatkan, "Karena data yang tersedia tidak memadai untuk mengevaluasi pertimbangan manfaat-risiko, pitocin tidak ditunjukkan untuk induksi persalinan elektif."
Ini berarti tidak cukup informasi untuk mendukung penggunaan pitocin untuk memulai persalinan tanpa indikasi medis.
Ini bukan tanpa risiko, dan kemungkinan risiko ini tidak melebihi manfaat memulai persalinan sebelum dimulai dengan sendirinya.
Itulah dia Moms sederet risiko bila melakukan induksi persalinan.
Namun, setiap tindakan yang kita lakukan tentunya memiliki risiko.
Tugas kita adalah menimbang mana yang lebih besar, manfaat dan risikonya?
Bila dirasa prosedur induksi bisa memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan risikonya, misalnya karena beberapa alasan medis, tentu hal itu bisa menjadi sebuah solusi.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR