Nakita.id - Komunikasi merupakan kunci utama dalam membangun sebuah hubungan keluarga yang baik.
Komunikasi yang diterapkan haruslah bersifat efektif, sehingga seluruh anggota keluarga dapat menerima dan memahami pesan yang disampaikan.
Begitu juga dengan hubungan orangtua dan Si Kecil, harus dibangun komunikasi yang efektif sejak dini.
Masalahnya, melakukan komunikasi efektif dengan Si Kecil tidak bisa dirumuskan secara eksak, karena setiap anak memiliki karakteristik berbeda-beda yang membutuhkan pendekatan berbeda-beda pula.
BACA JUGA: Ini Cara Bangun PeDe Berkomunikasi pada Anak Gangguan Pendengaran
Oleh karena itu, Moms harus benar-benar memahami bagaimana tumbuh kembang Si Kecil, khususnya perkembangan daya tangkap mereka agar komunikasi berjalan efektif.
Selain itu, untuk membangun komunikasi efektif dengan Si Kecil, Moms pun harus memerhatikan usia mereka, karena beda usia beda pula cara penyampaiannya.
Terdapat dua kelompok usia Si Kecil, yaitu usia di bawah 7 tahun dan di atas 7 tahun, di mana masing-masing kelompok itu memiliki metode panyampaian komunikasi yang berbeda.
Pertama, untuk berkomunikasi dengan Si Kecil di bawah usia 7 tahun, ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan agar terjalin komunikasi yang efektif.
BACA JUGA: Sifat Putri Diana ini yang Membuat Pangeran Charles Tak Pernah Bisa Mencintainya
1.Gunakan Bahasa yang Singkat, Sederhana, dan Tidak Panjang Lebar
Orang dewasa saja terkadang bingung jika mendengar pembicaraan yang panjang lebar, apalagi untuk Si Kecil.
Dengan demikian, gunakan komunikasi yang to the point sehingga maksud orangtua dapat lebih mudah dipahami.
2.Gunakan Bahasa Sekonkret Mungkin
Si Kecil usia balita tidak akan paham bila orangtua berkata “kamu tidak bolah egois terhadap teman”
Hal itu karena kemampuan kognitifnya berada dalam tahap praoperasional.
Lebih baik katakan, “Sayang bagi dong kuenya ke teman mu, kan enak kalau makan sama-sama”.
BACA JUGA: Ikut Rayakan Ulang Tahun Ahmad Dhani, Ashanty Bocorkan Bentuk Dapur Mulan
3.Jangan Bersikap sebagai Peramal
Sering kali orangtua meramalkan suatu kejadian yang belum terjadi atau sesuatu yang tidak nyata mengenai Si Kecil.
Seperti perumpaman untuk melarang Si Kecil memanjat, nanti akan jatuh dan sakit kemudian dibawa ke dokter.
Seharusnya Moms langsung saja bilang kepada Si Kecil untuk hati-hati jika ingin memanjat.
4.Pahami Bahasa Tubuh Si Kecil
Sering kali pada Si Kecil yang masih berusia dini, bahasa tubuh orangtua yang bersifat non-verbal bisa mengomunikasikan sesuatu karena kemampuan bahasanya memang masih terbatas.
Misalnya, Si Kecil yang berusia 2 tahun tampak diam di pojokan dengan wajah yang menegang, saat itu Moms hendaknya memancing Si Kecil untuk berbicara, “kenapa dek, kamu pup, ya?”.
BACA JUGA: Sering Diabaikan, Tanaman Ini Ternyata Berharga Jutaan & Banyak Manfaatnya
Itulah beberapa cara untuk komunikasi dengan Si Kecil yang berusia di bawah 7.
Nah sedangkan untuk Si Kecil di atas 7 tahun, Moms dapat gunakan cara seperti ini.
1.Menumbuhkan Sikap Saling Terbuka dan Menghargai
Si Kecil yang sudah lancar berbicara, lancar berbahasa, bisa mengekspresikan perasaan dan pikiran serta ide-idenya, maka diperlukan sikap terbuka dan menghargai yang lebih nyata dari orangtua.
2.Lebih Banyak Mendengarkan
Perang orangtua lebih banyak sebagai pendengar dan sedikit berbicara, dengan demikian Moms dapat mengetahui kebutuhannya, apa yang ia inginkan, yang ia rasakan, harapkan dan lainnya.
Namun, bukan berarti orangtua harus pasif, yang benar adalah bersikaplah proaktif, seperti saat Si Kecil pulang sekolah, Moms bisa bertanya bagaimana sekolah ia.
BACA JUGA: Beri Ucapan Manis Pada Mantan Suami, Denada Tambunan Banjir Pujian
Perhatian seperti itu akan mendorong Si Kecil untuk mau bercerita mengenai keadaanya kepada Moms dan Dads.
3.Jadilah Sahabat Si Kecil
Tempatkan diri Moms sebagai sahabat Si Kecil dan sediakan waktu khusus untuk berdua saja dengannya.
Dengan Moms menjadikan diri sebagai sahabat, maka Si Kecil pun akan mau bersikap terbuka, sehingga komunikasi dapat terjalin efektif.
BERITA POPULER: Harga 1 Gram Emas Antam di Pegadaian hingga Cara Cek NIK Penerima Bansos PKH
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR