Sementara kelompok kedua ditunjukkan foto yang mempromosikan makanan sehat.
Sedangkan kelompok terakhir, ditunjukkan foto yang mempromosikan produk bukan makanan.
BACA JUGA: Bukan Kate Middleton, Putri Charlotte Malah Disebut Mirip Putri Diana dan Ratu Saat Kecil!
Para peneliti menggunakan foto dari influencer bernama Zoella yang memiliki 10,9 juta pengikut, dan Alfie Dyes yang memiliki 4,6 juta pengikut.
Setelah mereka melihat gambar-gambar itu, anak-anak ditawarkan berbagai makanan ringan yang sehat dan tidak sehat, termasuk anggur, wortel, cokelat, dan permen jelly.
Hasilnya, anak-anak yang telah melihat foto yang mempromosikan makanan tidak sehat mengonsumsi rata-rata 448 kalori.
BACA JUGA: Dari Keturunan Selir Hingga Kerabat Celine Dion, Ini 4 Fakta Camilla yang Buat Charles Jatuh Cinta
Sementara mereka yang melihat makanan sehat atau gambar non-makanan hanya mengonsumsi 357 kalori, atau menurun 26 persen.
"Jika kita menunjukkan iklan minuman tradisional kepada anak-anak, maka preferensi mereka untuk minuman itu meningkat," papar Anna Coates, selaku pemimpin riset.
Ia memaparkan jika riset ini bermaksud menguji reaksi anak-anak terhadap bintang sosial media.
BACA JUGA: Wajah Natasha Wilona Dikomentari 'Ancur', Varell Bramasta Bela Sang Kekasih dengan Cara Ini!
Para ahli menyebut, peraturan mengenai iklan makanan tidak sehat seharusnya tidak terbatas pada televisi dan media konvensional, tapi juga media sosial.
Artikel ini pernah ditayangkan di Kompas.com pada Rabu (30/5/2018) dengan judul Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak", Penulis : Ariska Puspita Anggraini Editor : Lusia Kus Anna
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR