Nakita.id - Tak dapat dipungkiri kini media sosial menjadi salah satu sarana untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak kecil pun kini sudah mulai mengenal media sosial.
Tapi, tahukah Moms bahwa media sosial memiliki pengaruh terhadap pilihan makanan tak sehat pada anak?
BACA JUGA: Pantas Nia Ramadhani Betah di Kamar Mandi, Lihat Saja Wujudnya!
Para influencer atau idola anak-anak di media sosial bisa membawa pengaruh buruk dalam hal pola makan.
Bila influencer itu mempromosikan makanan tidak sehat, anak-anak cenderung akan terpengaruh.
Pola makan tidak sehat yang sering ditunjukkan oleh influencer antara lain makanan tinggi kalori dan bergula.
Akibatnya banyak anak menjadi kegemukan.
Demikian menurut penelitian terbaru yang dilakukan dengan menganalisa 176 anak untuk mengetahui reaksi mereka terhadap bintang media sosial.
BACA JUGA: Bukan Grandma, Apa Panggilan Camilla dari Pangeran George dan Putri Charlotte?
Anak-anak itu dibagi dalam tiga kelompok. Setiap kelompok ditunjukkan gambar yang berbeda dari media sosial.
Satu kelompiok ditunjukan gambar dari tokoh favorit mereka yang mempromosikan camilan tak sehat.
Sementara kelompok kedua ditunjukkan foto yang mempromosikan makanan sehat.
Sedangkan kelompok terakhir, ditunjukkan foto yang mempromosikan produk bukan makanan.
BACA JUGA: Bukan Kate Middleton, Putri Charlotte Malah Disebut Mirip Putri Diana dan Ratu Saat Kecil!
Para peneliti menggunakan foto dari influencer bernama Zoella yang memiliki 10,9 juta pengikut, dan Alfie Dyes yang memiliki 4,6 juta pengikut.
Setelah mereka melihat gambar-gambar itu, anak-anak ditawarkan berbagai makanan ringan yang sehat dan tidak sehat, termasuk anggur, wortel, cokelat, dan permen jelly.
Hasilnya, anak-anak yang telah melihat foto yang mempromosikan makanan tidak sehat mengonsumsi rata-rata 448 kalori.
BACA JUGA: Dari Keturunan Selir Hingga Kerabat Celine Dion, Ini 4 Fakta Camilla yang Buat Charles Jatuh Cinta
Sementara mereka yang melihat makanan sehat atau gambar non-makanan hanya mengonsumsi 357 kalori, atau menurun 26 persen.
"Jika kita menunjukkan iklan minuman tradisional kepada anak-anak, maka preferensi mereka untuk minuman itu meningkat," papar Anna Coates, selaku pemimpin riset.
Ia memaparkan jika riset ini bermaksud menguji reaksi anak-anak terhadap bintang sosial media.
BACA JUGA: Wajah Natasha Wilona Dikomentari 'Ancur', Varell Bramasta Bela Sang Kekasih dengan Cara Ini!
Para ahli menyebut, peraturan mengenai iklan makanan tidak sehat seharusnya tidak terbatas pada televisi dan media konvensional, tapi juga media sosial.
Artikel ini pernah ditayangkan di Kompas.com pada Rabu (30/5/2018) dengan judul Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak", Penulis : Ariska Puspita Anggraini Editor : Lusia Kus Anna
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR