Seperti diketahui, hanya sperma berkualitas baik-lah yang dapat membuahi sel telur. Nah, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui—bukan hanya oleh Papa, tetapi juga Mama—seputar sperma.
* Agar Papa memiliki sperma yang berkualitas, jagalah berat badan tetap ideal/normal, cukup istirahat dan berolahraga, konsumsi vitamin C, hindari stres, dan berhenti merokok ataupun minuman alkohol.
* Hubungan intim dapat memengaruhi kualitas sperma. Sebaiknya hindari hubungan intim selama 2—5 hari sebelum ovulasi untuk meningkatkan jumlah dan persentase sperma yang sehat/berkualitas.
* Istilah-istilah terkait sperma:
Analisis semen: pemeriksaan jumlah sperma dalam sampel, seberapa baik dan bagaimana pergerakannya, serta bentuknya.
Aazoospermia: tidak ada sperma dalam semen, bisa karena seorang pria tak dapat memproduksi sperma, mengalami sumbatan yang memengaruhi transportasi semen, atau gagal ejakulasi.
Aesthenospermia: sperma yang tidak mampu meliuk, tapi jumlahnya normal.
Oligospermia: jumlah sperma kurang dari 20 juta per mililiter semen. Kasus ringan berkisar 10—20 juta, kasus menengah 5—10 juta, dan kasus parah kurang dari 5 juta sperma per mililiter.
Teratospermia: terdapat sperma abnormal dalam jumlah besar; tergolong parah jika jumlahnya lebih dari 70%, kemungkinan akibat kelainan kromosom atau karena kerusakan lingkungan tertentu.
KOMENTAR