nakita.id - Gusi (mudah) berdarah merupakan gejala penyakit radang gusi (gingivitis), selain gejala lainnya, seperti gusi bengkak, gusi tampak kemerahan, terasa sakit, dan ada gigi yang goyang/lepas.
Penyakit akibat infeksi yang terjadi pada gusi ini umumnya muncul karena kesehatan dan kebersihan mulut yang tidak dijaga dengan baik.
Sementara penyebab lainnya adalah cara menyikat gigi yang salah, tekanan pada gusi, merokok, serta pengaruh hormonal.
Radang gusi yang terjadi pada ibu hamil, seperti yang dijelaskan dr. Boy Abidin, SpOG., dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, lebih disebabkan faktor hormonal.
Seperti diketahui, perubahan hormon semasa kehamilan dapat menyebabkan berbagai perubahan pada diri ibu yang tengah berbadan dua ini. Contoh, ibu jadi kerap mengalami mual-muntah di pagi hari (morning sickness) atau ibu mengalami perubahan fisik secara bertahap.
Nah, yang paling dominan, perubahan hormonal bisa berdampak pada saluran pencernaan ibu hamil; dari mulut, lambung, usus, sampai anus.
Karena itulah, saat ibu berbadan dua, akibat pengaruh hormonal seperti yang dijelaskan tadi, pada bagian mulutnya akan terjadi pelebaran serta perlunakan pembuluh darah yang ada pada gusi.
Inilah mengapa gusi ibu hamil akan lebih mudah berdarah.
Kondisi ini akan diperparah jika yang bersangkutan sebelumnya tidak memiliki kebersihan gigi dan mulut yang terjaga baik.
Selain gusi berdarah, tercatat sekitar 5-10% ibu selagi mengandung pun kerap mengalami pembengkakan gusi (epulis gravidarum) atau pregnancy tumor.
Epulis gravidarum biasanya terjadi pada gusi di antara dua gigi (interdental) dan terutama gigi depan.
Pembengkakan yang terjadi dapat berkembang dengan cepat, meskipun umumnya diameter bengkaknya/lesinya berukuran tidak lebih dari 2 cm.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR