Nakita.id – Napas bayi grok grok kerap terdengar saat bayi tertidur atau bahkan beraktivitas, seolah salurannya terhambat sesuatu.
Ya, bunyi napas bayi grok grok tersebut memang pertanda saluran napas bayi terhambat lendir, yaitu sebuah cairan kental berasal dari paru-paru.
Biasanya suara tersebut terjadi karena sekresi lendir bayi berlebihan.
Pada bayi yang berbakat alergi produksi lendir akan meningkat.
Memang bisa juga suara grok grok pada napas bayi tersebut karena adanya infeksi virus flu, sehingga organ paru memproduksi lendir banyak untuk mengeluarkan si virus.
Baca Juga: Moms Perlu Tahu, Bunyi Napas Bayi Tunjukkan Kondisi Kesehatannya
Jadi lendir yang menimbulkan napas bayi grok grok pada napas bayi tersebut tidak melulu harus dikhawatirkan.
Bahkan, keberadaan lendir tersebut sangat bermanfaat membersihkan saluran pernapasan dan menangkal infeksi kuman/virus dari dalam tubuh bayi.
Asal tahu saja, pada bayi normal bunyi grok grok karena adanya lendir di saluran pernapasan akan terus terdengar hingga bayi berusia 6 bulan.
Biasanya, bunyi grok grok ini akan hilang di rentang usia 6 bulan atau satu tahun.
Jika lebih dari itu, orangtua musti curiga bayi mengidap asma, yang biasanya baru terdeteksi di kemudian hari.
Jika ditunjang Si Kecil pernah terkena dermatitis atopik atau eksim, kecurigaan asma pada bayi harus lebih kuat.
NAPAS BAYI GROK GROK, NORMAL ATAU TIDAK
Keberadaan lendir pada saluran napas bayi, sehingga menimbulkan napas bayi grok grok adalah wajar.
Syaratnya, nafas yang grok grok grok tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas bayi: misalnya makan, minum, sering muntah, berat badan susah naik.
Juga lendir itu terlihat normal yang ditandai dengan warna jernih dan tidak berbau.
Baca Juga: Bayi Prematur Terkena Gangguan Pernapasan, Ada 3 Cara untuk Mengobatinya
Menurut dr. Robert Soetandio SpA, M.Si.Med, dari RS Awal Bros Tangerang, berikut detail untuk membedakan normal atau tidaknya lendir dalam saluran napas bayi:
Sementara itu, melansir laman GridHEALTH.id, menurut dr. Darmawan BS SpA (K), yang berpraktik di RSIA Hermina Bekasi dan juga bekerja pada Divisi Restirologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, ada beberapa penyebab napas bayi berbunyi grok grok.
1. Bunyi grok grok itu disebabkan kemampuan membersihkan lendir pada bayi yang belum optimal.
Saluran napas setiap saat akan memproduksi sekret (lendir) yang bermanfaat untuk fungsi pernapasan itu sendiri.
Sekret berfungsi menahan benda asing atau kuman yang masuk ke dalam saluran napas.
Baca Juga: Dua Langkah Mudah yang Wajib Dilakukan Jika Napas Bayi Berbunyi
Lendir akan dibersihkan oleh sebuah sistem pembersihan di dinding saluran napas yang disebut sistem bersihan mukosilier.
Jumlah sekret yang sedikit secara tak sadar akan tertelan.
Bila banyak barulah lendir ini merangsang refleks batuk.
Pada bayi-bayi muda, kemampuan mukosilier ini belum berlangsung optimal sehingga sekretnya tak bisa dibersihkan secara sempurna.
Seiring perjalanan usia anak, maka kemampuan mukosiliernya akan semakin baik sehingga bunyi ngrok-ngrok pada napas bayi akan menghilang dengan sendirinya.
2. Biasanya bayi muda usia 1–2 bulan masih mengalami ini karena sistem bersihan mukosiliernya belum optimal.
Jadi tak perlu khawatir, Moms.
Lewat dari usia tersebut, jika bunyi napasnya masih grok grok, maka harus dilakukan pemeriksaan.
Berarti ada ketidaknormalan yang harus dicari tahu penyebabnya.
Baca Juga: Tanda-Tanda Napas Bayi yang Tidak Normal Terjadi
3. Kondisi seperti ini sering dinamakan chesty baby, suatu istilah yang longgar untuk menggambarkan seorang bayi yang tampaknya mudah sekali mengalami gejala di saluran napas, atau disebut chestiness.
Gejala pernapasan ini berupa batuk, mengi (napas ngik-ngik), stridor, napas berbunyi (noisy breathing) atau sekadar napas grok grok.
Fenomena ini cukup sering dijumpai sehari-hari, sayangnya kita tidak mempunyai padanan kata yang tepat.
Jadi istilah chestiness dapat dipakai untuk menyebut napas grok grok hingga keluhan batuk kronik berulang.
4. Merokok pasif merupakan salah satu penyebab tersering terjadinya chestiness.
Karenanya, pajanan asap rokok merupakan satu satu hal yang wajib dihindari oleh bayi.
Pajanan ini bukan hanya terjadi bila si perokok merokok dalam rumah, melainkan juga di teras, garasi, dan kamar mandi karena polusi asap bisa menelusup ke mana pun.
Baca Juga: Napas yang Cepat Bisa Jadi Tanda Jantung Bawaan Bayi, Cek Tanda Lainnya!
Jauh dari asap rokok biasanya sudah sangat mengurangi keluhan chestiness, bahkan gejalanya bisa hilang sama sekali.
Waspadai juga asap dapur di rumah, Moms.
Napas bayi berbunyi grok grok juga bisa disebabkan oleh asap dapur.
Langkah baiknya kalau asap dapur segera disaring dengan alat penyedot asap agar tak menimbulkan polusi dan mengganggu kenyamanan bayi.
5. Pada sebagian kecil chesty babies juga ditemukan penyakit dasar yang lebih serius seperti refluks gastroesofagus (aliran balik cairan dari lambung ke esofagus), laringotrakeomalasia (kelemahan saluran tenggorokan/ trakea), gangguan menelan, bronkiektasis, dan lain-lain.
Anak dengan gangguan saraf otot (neuromuskular), misalnya penderita palsi serebral biasanya juga mengalami gejala chestiness.
Anak tersebut mengalami gangguan fungsi otot menelan dan atau otot yang berperan dalam proses batuk.
Baca Juga: Berita Kesehatan: Cegah Kematian Akibat Pneumonia, Hitung Napas Cepat Bayi!
Biasanya ia juga mengalami gangguan fungsi mukosilier.
Sebagai hasilnya, pasien dengan gangguan neuromuskular menjadi chesty baby dengan gejala makin berat bila ada faktor pendukung, misalnya IRA atau polutan dan alergen.
Maka, jika napas bayi berbunyi grok grok mulai dirasakan tak wajar, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut ya Moms.
KOMENTAR