TabloidNakita.com - Tidak masalah membawa bayi mudik, yang penting persiapkan jauh-jauh hari. Dengan begitu, mudik dengan bayi bisa nyaman.
Bila ingin naik angkutan umum, jauh-jauh hari sebelum hari H, alangkah bijaknya jika kita mau melatih si kecil untuk terbiasa dengan lingkungan angkutan umum. Caranya lakukanlah perjalanan jarak dekat terlebih dulu dengan menggunakan transportasi umum semirip mungkin dengan yang akan kita tumpangi di saat mudik. Saat itu perhatikan reaksi bayi dan pelajari perilaku apa yang dapat menenangkan bayi jika rewel dalam perjalanan. Dengan begitu, orangtua bisa melakukan antisipasi sehingga mudik dengan bayi bisa lancar.
Latih bayi untuk menggunakan sesuatu yang tidak biasa. Contoh sederhana jika bayi tidak terbiasa menggunakan popok sekali pakai yang akan digunakan dalam perjalanan, biasakan bayi dalam rentang waktu sekitar sebulan sebelum hari H untuk biasa menggunakan diaper, sehingga orangtua tidak kerepotan saat berada di perjalanan. Mudik dengan bayi pun relatif lebih lancar.
Agar mudik dengan bayi berlangsung aman, sedapat mungkin sesuaikan jadwal keberangkatan dengan pola bayi. Berdasar pengalaman, jika menumpang transportasi umum berangkat malam paling menyenangkan. Hal ini dimungkinkan karena malam hari adalah jam biologisnya manusia untuk tidur, termasuk bayi. Lupakan prinsip bagaimana nanti sajalah, yang penting berangkat dulu. Ingat, yang kita ajak bepergian adalah bayi. Mahluk kecil yang imut ini tak akan peduli dengan lingkungan dan situasi.
Jangan lalai pula menyiapkan segala peralatan yang diperlukan selama perjalanan seperti makanan dan air panas supaya mudik dengan bayi lancar. Bawa termos air panas sendiri dan isinya, jauh lebih baik. Sebab akan repot jika mengandalkan restoran atau persediaan di angkutan umum. Begitu pun dengan makanan dan camilan yang selama ini dikonsumsi bayi. Jangan memperkenalkan makanan baru dalam perjalanan karena belum tentu bayi suka dan cocok dengan makanan tersebut. Akan merepotkan gara-gara makanan bayi jadi sakit dalam perjalanan.
Di luar persiapan-persiapan itu, agar mudik dengan bayi aman, ada yang lebih penting, yaitu sikap tenang dari orangtua karena ketenangan adalah kunci keberhasilan di momen ini. Supaya ketenangan bisa terjaga dengan baik, kuncinya orangtua harus bisa menikmati perjalanan. Untuk itu perlu kiranya bayi duduk satu kursi sendiri agar ia dapat merebahkan badan, tidak melulu digendong. Dengan seperti ini bayi pun bisa menikmati perjalanan dengan nyaman.
Perlu diperhitungkan juga, meski rencana kita sudah bagus dan matang. Tapi pada kenyataannya, tidak menutup kemungkinan apa yang sudah direncanakan berantakan di tengah jalan. Di sinilah pentingnya rencana cadangan. Dengan adanya rencana ini kita bisa tetap melakukan upaya positif dan berpikir jernih menghadapi kekacauan. Contoh, dalam perjalanan tiba-tiba si kecil diare. Jika ini yang terjadi sebaiknya kita turun di kota terdekat saat itu untuk meminta bantuan medis.
Jangan memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan. Karena itu, mudik dengan bayi berjalan lancar, sebelum mudik bawalah catatan medis si kecil, alamat, dan nomor telepon pelayanan masyarakat di tiap kota yang akan dilalui; rumah sakit, tempat praktik dokter, polisi, dan pos siaga 24 jam Lebaran. Sebaliknya, jika si kecil cuma rewel atau bete, kita cukup membekali diri dengan pengetahuan dan ilmu bagaimana mengalihkan perhatian anak dengan aneka aktivitas yang disukainya. Karena itulah kenapa membawa mainan, baju cadangan, media hiburan, dan buku ke dalam kabin selama perjalanan menjadi salah satu yang tidak boleh diabaikan.
Mitos Ibu Menyusui Harus Mencuci Payudara Setelah Pergi ke Luar Rumah, Apa Hubungannya?
KOMENTAR