TabloidNakita.com - Jika kita mengenal cara belajar efektif anak usia prasekolah (4-5 tahun), orangtua akan paham, “Oh, pantesan dia suka berbuat yang aneh-aneh,” atau, “Oh, pantesan dia suka minta dibacakan cerita melulu setiap akan tidur.”
Nah, berikut adalah aneka cara belajar efektif bagi si prasekolah yang harus kita ketahui dan pahami. Dengan memahaminya, selain tidak akan lagi menganggap anak usia ini aneh, tidak akan membuat kita kaget, sebal, dan naik pitam, juga orangtua bisa memberikan stimulasi atau pendidikan padanya dengan tepat.
3 CARA BELAJAR EFEKTIF
Cara belajar efektif yang paling awal dikenal manusia adalah meniru. Pertama anak akan melakukan pengamatan pada sesuatu yang menarik. Lalu mereka mulai belajar menirukan apa telah dilihatnya.
Jadi boleh dibilang, anak prasekolah itu seperti karet busa (spon), yang menyerap setiap tetes informasi ditemuinya, dan kemampuan untuk mengikuti sangat mengagumkan. Meniru adalah salah satu cara belajar efektif bagi anak.
Orangtua memiliki dampak langsung terhadap cara belajar ini. Sebab, orangtua adalah contoh pertama dan utama bagi mereka. Maka dari itu dalam keseharian, paling tidak selama terpantau olehnya, sebisa mungkin kita harus menjadi contoh yang baik. Karena apa yang kita katakan dan lakukan di depan anak akan membentuk pikirannya.
Selain orangtua, guru, lingkungan, dan teve sangat memberikan pengaruh yang kuat pada anak. Oleh karena itu pilihlah lingkungan serta tontonan yang baik untuk anak. Dengan begitu, cara belajar anak tidak hanya efektif, tapi juga positif bagi tumbuh kembangnya.
Adapun manfaat cara belajar ini bagi anak antara lain; meniru sesuatu yang baik akan menjadi pondasi belajar yang baik. Meniru dan menerapkan perilaku yang baik juga akan mengembangkan perilaku sosial yang baik, misalnya dengan melihat dan meniru saat orangtua membantu orang yang kesusahan, anak pun belajar mengembangkan kepekaan sosial.
Selain meniru, anak juga belajar melalui eksperimen. Anak prasekolah mengeksplorasi setiap hal yang dapat mereka sentuh, lihat, dengan cium, rasakan dan lakukan. Cara belajar mereka yaitu bereksperimen serta bereksplorasi. Contohnya; mengenal dingin dengan cara ekplorasi es, mengenal panas dengan cara memegang batu yang sudah terpanggang lama sinar matahari. Bisa juga kita ajak anak berekplorasi warna; putih dengan merah dicampur lalu akan melahirkan warna pink.
Manfaat cara belajar ini bagi anak, dia mengalami langsung. Dengan seperti ini apa yang dia pelajari, amati, eksplorasi akan lebih mengena dan membekas, dibandingkan dengan cara belajar melalui serangkaian teori. Pun, dengan cara belajar ini anak bisa mendapatkan hasil seketika itu juga dari rasa ingin tahunya.
Selain itu, cara belajar melalui eksperimen, mencoba dan mengalami sesuatu, mengajarkan anak untuk belajar menikmati proses. Sehingga kreativitas dan rasa ingin tahunya menjadi lebih berkembang.
Jika orangtua mendukung, bisa saja kreativitas dan rasa ingin tahu anak tidak menjadi lebih berkembang dan terpuaskan. Sebaliknya, tanpa pengarahan yang tepat dari orangtua dan guru, mungkin saja anak belajar/mencoba hal yang salah. Jadi, cara belajar ini memerlukan pengarahan orangtua.
Di usia sekitar tiga tahun, anak-anak mulai menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk membuat generalisasi. Tingkat pemahaman yang baru ini lalu dialihkan, dimanfaatkan dalam situasi baru, lalu digunakan untuk memecahkan masalah baru.
Perlu diketahui juga, sementara otak seorang anak prasekolah berkembang, terbentuklah sambungan-sambungan baru di dalam otaknya yang didasari proses belajar dan pengalaman sebelumnya. Hal ini terjadi karena anak usia prasekolah sudah mampu menggabungkan yang sudah mereka pelajari dengan mengikuti contoh yang mereka pelajari lewat eksperimen dan eksplorasi untuk membentuk informasi baru. Itulah proses cara belajar efektif terjadi pada anak.
Sebab itu, mulailah menyadari apa yang dipelajari anak dan bagaimana mereka berperilaku. Perhatikan apa yang mereka lakukan dan dengarkan, serta apa yang mereka katakan. Jangan sesekali mengabaikan atau tidak merespons dengan baik semua pertanyaannya ataupun tanggapannya tentang sesuatu hal. Tunjukkan hal-hal baik yang telah dilakukannya. Ini dimaksudkan untuk mendorong dan memberikan umpan balik yang positif pada anak.
Sama seperti belajar melalui pengalaman, cara belajar dengan integrasi membuat anak mengalami langsung konsep-konsep yang telah mereka ketahui sebelumnya.
Sudah tahu, kan, 3 cara belajar efektif yang dilakukan anak.
Gazali Solahuddin
Sandra Handayani Sutanto, M.Psi, dari Universitas Multi Media Nusantara, Gading Serpong Tangerang
KOMENTAR