Memang, sering terjadi sosok yang bernama adik dimanfaatkan oleh si kakak. Karena usianya lebih muda dan jalan pikirannya yang masih polos, hal itu membuat si kakak merasa dirinya lebih superior dan karenanya bisa menyuruh-nyuruh adik sesuai keinginannya.
Sebagian orangtua menduga, si prasekolah mau saja disuruh-suruh karena takut dan tak berdaya menghadapi sikap kakaknya yang otoriter. Apalagi kalau secara fisik kakak lebih kuat dan besar ketimbang dirinya. Jika dirinya tak mau melakukan apa yang diperintahkan kakaknya, bisa-bisa ia dimarahi, diancam tak akan ditemani main, didiamkan, dan sebagainya. Selain itu, ada juga yang mengatakan, si adik “tulus” menjalani perintah kakaknya karena ada keinginannya untuk tetap diperhatikan dan disayang oleh kakak. Si prasekolah berpikir dengan ia bersikap baik pada kakaknya maka si kakak akan selalu menyayanginya.
Semua dugaan di atas ada benarnya. Namun, sebagian besar anak prasekolah mau saja memenuhi perintah anak yang lebih besar karena ia belum mengerti mana sikap/perilaku yang pantas atau tidak pantas diterimanya. Adik perlu tahu, ia tak harus selalu menuruti perintah kakaknya. Kalau si adik selama ini menganggap dengan begitu dirinya akan disayang kakak karena perilaku menyuruh yang ditunjukkan kakak dianggapnya sebagai bentuk perhatian terhadap dirinya. Pemahaman itu jelas keliru. Hal ini perlu diluruskan karena pemahaman tersebut dapat memengaruhi interaksinya dengan orang lain. Ia mau saja menerima perilaku teman atau orang lain yang menyuruh-nyuruh dirinya karena menganggap dengan begitu dirinya akan diperhatikan atau disayangi. Atau, si prasekolah jadi terbiasa bersikap pasrah, tidak berani mengungkapkan perasaan, merasa tertekan, dan tidak memiliki kemampuan mempertahankan diri. Dua hal ini dapat memunculkan konsep diri yang rendah pada diri si prasekolah: merasa dirinya tak berdaya dan pantas disuruh-suruh.
Selain itu, perilaku menyuruh ini juga bisa menimbulkan hubungan yang kurang baik dalam interaksi kakak dan adik. Kakak akan semakin dominan sementara adik merasa dikecilkan. Pada suatu saat, hal ini bisa saja memunculkan konflik yang besar sehingga mengganggu hubungan persaudaraan mereka kelak. Adik bisa saja akan bersikap menjauh dari kakaknya karena enggan disuruh-suruh. Padahal sejatinya sebagai saudara kandung, yang diharapkan tentunya keterikatan yang erat.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR