"Jangan heran kalau bayi yang lebih sering mendengar cerita nantinya jadi lebih cepat tengkurap, merangkak dan sebagainya. Itu semua akibat perkembangan otaknya lebih optimal karena banyaknya rangsang yang diterima," lanjut Andi Yudha.
BACA JUGA: Begini Analisis Bahasa Tubuh Hubungan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, di Luar Perkiraan
Perkembangan kemampuan ini tidak berhenti sampai di usia bayi saja.
Setelah anak tumbuh lebih besar pun banyak manfaat yang masih terasa apabila dongeng sering diperdengarkan pada bayi.
"Paling tidak, karena perkembangan otaknya optimal, stimulus apa pun yang diajarkan padanya akan ditangkap lebih cepat."
* Lebih Peka
Selain perkembangan kemampuan fisik dan intelektual, bayi-bayi yang sering mendengarkan orang tuanya bercerita diyakini akan tumbuh menjadi anak yang lebih peka.
BACA JUGA: Unggah Foto Nyentrik Hari Pancasila, Tantri Kotak Banjir Pujian
Seiring dengan pertambahan usianya, kepekaan ini akan mendukung sederet sikap positif lainnya, seperti rasa ingin tahu, percaya diri, sikap kritis, kemauan eksploratif, dan sebagainya.
Dengan kata lain kecerdasan emosional, spiritual, dan ketahanan mentalnya kian terasah.
Memang, tidak semua manfaat positif langsung terasa pada anak sejak bayi karena ada sifat-sifat yang mungkin baru terlihat setelah si anak tumbuh besar.
Jika masih ragu dengan aneka manfaat di atas, coba Moms berkaca pada diri sendiri, berapa sering orangtua kita dahulu mendongingi Moms? Hasilnya?
Terbukti Moms sekarang menjadi ibu muda yang cerads.
BACA JUGA: Wow, Jahe Ampuh Atasi Nyeri Menstruasi Hingga Morning Sickness!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR