Nakita.id – Ingatkah Moms, saat kecil kita sering diceritakan banyak hal oleh orangtua.
Nah, cerita tersebut adalah dongeng.
Ada dongeng supaya kita mau lahap saat makan saat itu.
Ada juga dongeng pengantar tidur.
BACA JUGA: Catat, Ini Waktu Ideal Menyimpan Makanan di Dalam Freezer Kulkas!
Tahu kah Moms, "Dari banyak penelitian sudah dibuktikan bahwa mendongeng pada anak memang banyak sekali manfaatnya. Jangankan sejak bayi, bahkan ketika si anak masih dalam kandungan pun mendongeng sudah bisa dilakukan," ujar Andi Yudha Asfandiyar, seorang pemerhati anak yang sudah berulang kali mengikuti seminar tentang dongeng di berbagai negara.
Jadi kalau ada pertanyaan mulai kapan bayi bisa didongengi, jawabannya adalah sejak indra pendengaran bayi mulai berfungsi di dalam kandungan.
Ibarat sebuah gelombang radio, dengan bercerita pada anak berarti orang tua mengirim sinyal pada buah hatinya.
"Kalau dilakukan dengan ketulusan hati, 'transmisinya' jadi semakin kuat. Anak bisa merasakan meski belum memahami sepenuhnya," tambahnya.
Andi Yudha pun menekankan bahwa dongeng bisa mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan ketahanan mental anak.
Ia lantas menguraikan manfaat yang bisa diperoleh dari aktivitas mendongeng pada bayi:
* Mengaktifkan Simpul Saraf
Banyak penelitian membuktikan, cerita-cerita yang didengar anak sejak bayi dapat mengaktifkan simpul-simpul saraf di otaknya (myelin).
BACA JUGA: Jelang Hari Penobatan Ratu Elizabeth II ke-55 Begini Potretnya, Mewah!
Cara kerjanya sederhana saja kok.
Seperti halnya senam otak, banyaknya informasi yang didapat anak dapat membuat otak si kecil menjadi lebih aktif.
Ini pun berimbas pada perkembangan IQ-nya.
* Merangsang Indra
Dongeng yang disampaikan dapat merangsang indra bayi, terutama indra pendengaran dan penglihatan.
Banyak pakar yang sependapat bahwa 5 tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan masa emas atau masa sedang giat-giatnya anak menyerap berbagai hal yang didengar dan dilihat.
Jadi, meski belum bisa memberikan respons yang berarti, semua cerita yang disampaikan orang tua akan ditangkap oleh indra pendengaran dan penglihatannya untuk kemudian direkam dalam memorinya.
Kedua indra tersebut juga jadi terlatih menangkap sedemikian banyak informasi.
* Perkembangan Lebih Cepat
Banyaknya informasi yang didapat oleh bayi bisa mengoptimalkan pertumbuhannya.
"Jangan heran kalau bayi yang lebih sering mendengar cerita nantinya jadi lebih cepat tengkurap, merangkak dan sebagainya. Itu semua akibat perkembangan otaknya lebih optimal karena banyaknya rangsang yang diterima," lanjut Andi Yudha.
BACA JUGA: Begini Analisis Bahasa Tubuh Hubungan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, di Luar Perkiraan
Perkembangan kemampuan ini tidak berhenti sampai di usia bayi saja.
Setelah anak tumbuh lebih besar pun banyak manfaat yang masih terasa apabila dongeng sering diperdengarkan pada bayi.
"Paling tidak, karena perkembangan otaknya optimal, stimulus apa pun yang diajarkan padanya akan ditangkap lebih cepat."
* Lebih Peka
Selain perkembangan kemampuan fisik dan intelektual, bayi-bayi yang sering mendengarkan orang tuanya bercerita diyakini akan tumbuh menjadi anak yang lebih peka.
BACA JUGA: Unggah Foto Nyentrik Hari Pancasila, Tantri Kotak Banjir Pujian
Seiring dengan pertambahan usianya, kepekaan ini akan mendukung sederet sikap positif lainnya, seperti rasa ingin tahu, percaya diri, sikap kritis, kemauan eksploratif, dan sebagainya.
Dengan kata lain kecerdasan emosional, spiritual, dan ketahanan mentalnya kian terasah.
Memang, tidak semua manfaat positif langsung terasa pada anak sejak bayi karena ada sifat-sifat yang mungkin baru terlihat setelah si anak tumbuh besar.
Jika masih ragu dengan aneka manfaat di atas, coba Moms berkaca pada diri sendiri, berapa sering orangtua kita dahulu mendongingi Moms? Hasilnya?
Terbukti Moms sekarang menjadi ibu muda yang cerads.
BACA JUGA: Wow, Jahe Ampuh Atasi Nyeri Menstruasi Hingga Morning Sickness!
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR