Nakita.id - Moms mungkin sudah tahu bahwa plasenta menyediakan nutrisi dan oksigen untuk janin.
Pada dasarnya, janin diberi makan di dalam rahim melalui plasenta dan tali pusar.
Jika mereka terus diberi makan, apakah mereka juga membuang kotoran ya Moms?
BACA JUGA: Catat, Ini 10 Faktor Penyebab Pertumbuhan Janin Terhambat
Jawabannya iya.
Bayi juga membuang sisa makanan meskipun mereka berada di dalam rahim, tetapi mungkin tidak seperti yang kita bayangkan.
Menurut Begin Before Birth, janin mulai buang air kecil saat usianya sekitar 10 minggu.
Urine yang dikeluarkan oleh bayi tersebut akan bercampur dengan cairan amniotik (air ketuban).
BACA JUGA: Tak Hanya Makan Sehat, 2 Karakter Ini Dimiliki Lansia Usia 100 Tahun!
Campuran urine dan air ketuban itu sangat mungkin tertelan oleh bayi.
Namun tenang Moms, urine janin masih bersifat steril, sehingga tidak ada salahnya bagi mereka untuk minum urine mereka sendiri.
Plasenta juga melakukan penyaringan limbah dari janin, dan mengirimnya kembali ke Ibu untuk dibuang.
Jadi bayi tidak perlu buang air besar di dalam rahim.
Best Ever Baby menjelaskan, bahwa janin juga menelan lendir, empedu dan lanugo (rambut halus yang menutupi tubuh bayi) saat di dalam rahim, dan ini akan tetap berada di usus bawah bayi.
BACA JUGA: Putri Bungsu Titi DJ Disebut Mirip Kareena Kapoor, Tengok Sosok Ayahnya! Curi Perhatian
Akumulasi ini berubah menjadi mekonium, kotoran padat pertama bayi, yang harus keluar saat 1-2 hari pertama setelah mereka lahir.
Namun, jika janin mengalami stres sebelum kelahiran, ia dapat mengeluarkan mekonium ini sebelum melahirkan.
The University of California San Francisco melaporkan bahwa dalam 10 hingga 20 persen kelahiran, ada mekonium dalam cairan ketuban.
Janin yang memiliki mekonium dalam cairan ketuban mereka, beresiko terhirup meconium ke paru-paru, dan berisiko mengalami respiratory distress syndrome.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | romper.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR