Penyanyi cantik ini kehilangan ibunya saat baru berusia 14 tahun.
Sejak meninggalnya sang ibu, ia menjadi 'tersesat', dan musik merupakan satu-satunya solusi dirinya untuk 'keluar' dari rasa kehilangannya.
BACA JUGA: Keluarga Rayakan Ulang Tahun Ayah Rozak, Ayu Ting Ting Kemana?
Ia harus meyakinkan ayahnya yang menentang usaha Tiffany untuk berkarir dalam dunia tarik suara.
Awalnya Tiffany tidak pernah menceritakan kisah hidupnya kepada siapapun, namun pada suatu kesempatan akhirnya ia mengungkapkan segalanya kepada penggemar.
Tidak ada yang mengira bahwa Tiffany mempunyai masa lalu yang menyedihkan, sebab ia adalah salah satu anggota grup band paling ceria.
4. Leeteuk
Pria yang dikenal kuat ini pernah mengatakan, pengabdiannya pada karir dan keinginannya untuk sukses berasal dari “masa kecilnya yang malang, ketika orang tuanya bertengkar sepanjang waktu dan bahkan secara fisik memukulnya.”
BACA JUGA: Ada 4.100 Batu Empedu dalam Tubuhnya, Ini yang Ia Rasakan Bertahun-tahun
Leeteuk ingin menemukan kebahagiaan, dengan membuat mimpinya menjadi nyata dan berhasil dengan apa yang ia lakukan.
Pernah ada kabar mengenai kondisi ayahnya yang ternyata pembunuh kedua kakek-nenek Leetuk kemudian bunuh diri.
Saat itu, penyani ini sedang menjalani tugas militer Korea Selatan saat ia mendengar berita mengharukan tersebut.
Pada 1998, ayah Leeteuk bercerai dan ia mulai tinggal bersama orang tuanya.
Ketika orang tuanya didiagnosis menderita Alzheimer dan ibunya dengan kanker paru-paru, ayah Leeteuk alami depresi.
Ketika permasalahan keuangan menjadi terlalu membebani, ayah Leeteuk memutuskan untuk menempatkan kedua orangtuanya di panti jompo.
Ayah Leeteuk meninggalkan surat wasiat, menyatakan bahwa dia “membawa orang tua dengannya,” mengisyaratkan bahwa dia merasa bersalah karena menempatkan orang tuanya di panti jompo, namun dia sudah tidak bisa mengurus mereka lagi.
BACA JUGA: Dapatkan Wajah Glowing ala Artis Korea dengan Scrub Tomat, Murah dan Efektif!
Source | : | Koreaboo |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR