Semenjak usia 3 tahun sebenarnya anak sudah bisa diperkenalkan tentang arti uang dan fungsinya. Dari situ ia akan mengerti jika lembaran kertas bergambar atau logam bulat itu dapat untuk membeli sesuatu. Tetapi si prasekolah belum memiliki pemahaman tentang nilai nominalnya. Bahwa uang seribu itu lebih kecil daripada uang lima ribu, uang lima ribu lebih kecil daripada sepuluh ribu, atau uang sepuluh ribu lebih kecil daripada uang dua puluh ribu. Anak-anak usia 3-4 tahun umumnya baru bisa menghitung hingga 10, maka perkenalkanlah uang-uang receh terlebih dulu, seperti uang Rp100, Rp200, Rp500 sampai Rp1.000. Pengenalan nilai uang dalam jumlah ribuan boleh ditunda karena si prasekolah masih kesulitan memahaminya. Berikut cara-caranya:
- Kenalkan nilai nominal uang.
Kenalkan berbagai pecahan uang, dari uang logam seratus, dua ratus, lima ratus, lembar seribu, dan seterusnya. Sebagai awal, kenalkan uang yang nominalnya kecil dengan mengaitkan bentuk, warna, dan karakternya. “Ini uang seratus, nah yang ini lima ratus. Ukuran uang seratus lebih kecil, nilainya juga lebih kecil!” Di usia empat atau lima tahun biasanya anak sudah bisa mengenali mana uang yang nilainya lebih kecil dan lebih besar. Pengenalan tersebut umumnya berawal dari aktivitas transaksi pembelian yang sudah kerap ia lakukan. Ketika membeli makanan di warung, umpama, untuk mendapatkan cokelat, ia harus menggunakan uang yang lebih banyak ketimbang ketika ia hanya membeli permen. Karena itu anak 4-5 tahun bisa mulai dikenalkan pada uang yang nominalnya lebih besar seperti lima ribu atau sepuluh ribu. Komparasikan selembar uang 5.000 dengan 5 lembar uang 1.000 yang jumlahnya sama besar.
- Aktivitas transaksi.
Transaksi jual beli di warung, toko, swalayan, atau supermarket juga dapat menjadi ajang belajar bagi anak. Setelah mendapatkan barang yang dibeli, jelaskan kepada si kecil bahwa barang-barang tersebut harus dibayar. Ketika anak melihat kita menyerahkan uang pada penjual/kasir, ia akan paham jika uang memiliki nilai dan bahwa uang dapat ditukar dengan benda yang kita inginkan.
Sesekali ajari anak bertransaksi sendiri saat membeli sesuatu. Beri ia kesempatan untuk mengambil barang yang diinginkan kemudian membayarnya ke penjual/kasir. Sebagai awal, pilih barang yang tak terlalu mahal supaya ia tahu harganya dan berapa uang yang harus diberikan kepada penjual, dan berapa kembalian yang harus ia terima.
- Bermain jual beli.
Permainan jual beli, seperti yang diutarakan Catherine Crook de Camp, ekonom asal Amerika Serikat, merupakan salah satu cara pengenalan nilai uang yang efektif pada anak. Berperanlah sebagai penjual dan anak menjadi pembeli. Pergunakan barang-barang yang ada di rumah, seperti sendok, piring, mainan, pajangan, dan lainnya. Berikan anak uang pecahan kecil (yang kerap ia gunakan untuk jajan). Bedakan harga masing-masing barang, harga piring seribu, sendok lima ratus, dan seterusnya. Dari situ selain anak belajar akan transaksi jual beli, ia pun memahami bahwa uang memiliki nilai yang berbeda-beda begitu pun halnya dengan benda yang memiliki harga yang berlainan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR