Kecerdasan spiritual atau spiritual quotient (SQ) penting ditumbuhkan pada anak, sebagai dasar pemahaman terhadap setiap tindakan yang ia lakukan. Ketika ia paham tidak boleh menyontek, maka ia terdorong untuk giat belajar. Proses pemikiran inilah yang kemudian meningkatkan kualitas inteligensinya. Tak heran, anak yang SQ-nya baik umumnya tingkat inteligensinya pun baik. Memahami apa yang sebaiknya dilakukan berarti memahami diri sendiri. Bulan Ramadhan ini adalah momen yang tepat untuk mengasah SQ anak.
Menurut Dwi Astuti, trainer dari ESQ for Kids, SQ juga menjadikan anak memahami Tuhan dengan baik. Ia memahami jika Tuhan yang menciptakannya, menciptakan alam sekitar, mengatur kehidupan, memerintahkan manusia untuk melakukan sesuatu yang baik, dan terus mengontrol apa yang mereka lakukan. Dengan kata lain, anak yang kualitas SQ-nya baik, akan merasakan kehadiran Tuhan di sisinya. Itulah mengapa, anak dengan SQ yang baik akan mudah diminta beribadah karena melalui kegiatan itulah anak merasa dekat dengan Tuhan.
Pemahaman akan adanya Tuhan cukup ampuh untuk menjaga prinsip di jalur yang benar, sebuah prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai positif lingkungan dan agama. Ia tahu prinsip benar-salah, berjalan di jalur yang benar dan menghindari jalan yang salah yang dapat menyengsarakan banyak orang. Ia tahu, menganut prinsip hidup seperti itu akan membuatnya berguna bagi lingkungan.
Prinsip itulah yang dijadikan acuan untuk bersikap dan berperilaku. Dia tak segan-segan menolak perbuatan yang tidak sesuai dengan prinsipnya, seperti mengambil milik orang lain tanpa izin, berperilaku curang, berbohong, menyakiti dan mencelakakan orang lain. Anak juga akan lebih mudah melakukan hal-hal baik: belajar dengan giat, menolong orang lain, patuh kepada orangtua, taat kepada guru, hormat kepada orang dewasa, dan sebagainya. Anak juga akan terdorong bersikap sportif, mengakui kelebihan orang lain. Selain itu, dia juga terbiasa meminta maaf bila bersalah dan memaafkan orang lain atas kesalahannya.
Kemampuan anak berempati dan berbagi juga semakin berkembang. Ia peka terhadap situasi lingkungannya, dan mau membantu meringankan beban orang lain. Di sekolah, saat ia membawa bekal makanan sedangkan temannya tidak, maka ia akan tergerak untuk membagi sebagian bekalnya kepada teman tersebut. Lewat SQ kelak anak akan memiliki tujuan hidup yang jelas. Anak tahu tujuan hidupnya, yaitu berbuat baik sebagai ibadah yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakatnya. Dia tahu apa cita-citanya dengan melihat manfaatnya bagi lingkungan, dan usaha apa yang dapat dilakukan untuk meraih cita-cita itu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR