Mengidap Disleksia, Anak Deddy Corbuzier Menjadi Lulusan Terbaik, Yuk Kenali Disleksia

Nakita.id - Belum lama ini, Deddy Corbuzier membawa kabar bahagia.

Putra tunggalnya dengan mantan istri, Kalina Oktarani, yaitu Azkanio Nikola Corbuzier (12), sukses mendapatkan gelar lulusan terbaik di sekolahnya.

Ungkapan bahagia dan bangga itu Deddy melalui akun instagramnya, @mastercorbuzier.

BACA JUGA: Yuk, Bermain Sambil Mengasah Motorik Si Kecil di Buumi Playscape!

"Pelajar dengan LULUSAN TERBAIK! So who said Broken Home is a broken Kid?
Dari semua anak yang Lulus ke SMP he Got the Best student award!! Yes. THE BEST.
Broken Home u said.. Dislexian u said... Champion I said. Congrats @azkacorbuzier u never fail to amaze me. Again... And again. - A Proud Father."

 

A post shared by Deddy Corbuzier (@mastercorbuzier) on Jun 5, 2018 at 12:53am PDT

Ungkapan Deddy seolah memberi kejelasan, meskipun Azka dikatakan sebagai anak broken home dan mengalami disleksia, ia tetap dianggap juara oleh Deddy.

BACA JUGA: Khasiat Jeruk Limau, Salah Satunya Membuat Wajah Awet Muda Lo!

Keadaan itu terbukti tidak memengaruhi Azka dalam belajar, hingga ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik.

Lantas, apa itu disleksia?

Bagi sebagian orang mungkin ini masih terdengar asing, namun banyak pula anak bahkan orang dewasa yang mengalaminya.

Disleksia ialah kondisi seumur hidup yang menyulitkan orang untuk membaca, menurut understood.org.

BACA JUGA: Gemasnya Bjorka Memijat Ringgo Saat Masuk Angin, Warganet: Perjuangan Bjorka Dapat THR

Ini merupakan masalah pembelajaran yang paling umum, meskipun tidak jelas berapa persentase anak-anak yang memilikinya.

Beberapa ahli percaya jumlahnya antara 5 dan 10%, yang lain mengatakan sebanyak 17% orang menunjukkan tanda-tanda masalah membaca.

Para ahli mendefinisikan disleksia dengan cara yang berbeda.

BACA JUGA: Unik! Inilah Deretan Foto Pernikahan dengan

Disleksia terutama merupakan masalah dengan membaca secara akurat dan lancar.

Anak-anak dengan disleksia mungkin kesulitan menjawab pertanyaan tentang sesuatu yang mereka baca.

Tetapi ketika dibaca oleh mereka, mereka mungkin tidak mengalami kesulitan sama sekali.

Disleksia dapat menimbulkan kesulitan dengan keterampilan lain. Ini termasuk:

- Pemahaman membaca

- Ejaan

- Penulisan

- Matematika

BACA JUGA: Siap-siap, Pelanggan Nissan dan Datsun Bisa Dapat Service Gratis Untuk Mudik

Orang terkadang percaya disleksia adalah masalah visual. Mereka menganggapnya sebagai anak-anak membalikkan huruf atau menulis ke belakang.

Tetapi disleksia bukanlah masalah dengan penglihatan atau melihat huruf di arah yang salah.

BACA JUGA: Kerap Dikritik Azriel Tak Dekat Dengan Krisdayanti, Begini Tanggapan Ashanty!

Penting untuk mengetahui bahwa disleksia memengaruhi pembelajaran, itu bukan masalah kecerdasan.

Anak-anak dengan masalah ini sepandai rekan-rekan mereka.

Meskipun demikian, banyak penderita disleksia memiliki karir yang sukses, dan banyak dari mereka yang menjadi orang-orang penting.

Saran untuk mengatasi anak disleksia:

- Bacakan cerita untuknya, ini akan meningkatkan kemampuan kosakata dan mendengarkan mereka, dan itu juga akan mendorong minat mereka pada buku.   

BACA JUGA: Lahir Bergandengan Tangan dan Kondisi Langka, Kembaran Ini Membuat Dokter Terkejut!

- Share riding, baca beberapa buku dan kemudian diskusikan apa yang terjadi, atau apa yang mungkin terjadi.  

- "Overlearning", Moms mungkin bosan membaca buku favoritnya berulang kali, tetapi pengulangan akan memperkuat pemahaman mereka dan berarti mereka akan menjadi akrab dengan teks.

BACA JUGA: [VIDEO] TANYA PAKAR - Indonesia Zaman Now: Angka Stunting dan Obesitas Tinggi

- Silent riding, anak-anak juga membutuhkan kesempatan untuk membaca sendiri untuk mendorong kemandirian dan kelancaran mereka.   

- Jadikan membaca itu menyenangkan, membaca seharusnya menyenangkan, bukan tugas.

BACA JUGA: [VIDEO] PREMIERE FILM JURASSIC WORLD: Fallen Kingdom, Ini Keseruannya!

Gunakan buku-buku tentang subjek yang diminati Si Kecil, dan pastikan bahwa membaca berlangsung di lingkungan yang santai dan nyaman.

Orangtua juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kepercayaan, jadi penting untuk mendorong dan mendukung mereka saat mereka belajar.(*)

 

 

PROMOTED CONTENT