Bingun Pilih Dokter atau Bidan Saat Hamil? Simak Penjelasannya!

Nakita.id - Hal yang tidak boleh dilewatkan oleh Moms saat masa hamil adalah memeriksakan kandungan.

Pada minggu ke empat kehamilan, biasanya Moms mulai memeriksakan kehamilan, entah ke dokter ataupun ke bidan.

Akan tetapi, ada saja yang bingung untuk memilih dokter atau bidan saat akan periksa kandungan.

Sebenarnya Moms tidak udah bingung menentukan pilihan, kepada siapa Moms akan memeriksakan kandungan.

BACA JUGA: Moms Mana yang Terbaik Bersalin dengan Jasa Dokter atau Bidan?

Baik bidan ataupun dokter ahli kebidanan dan kandungan sama-sama memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan kehamilan.

Tak hanya itu, bahkan dapat membantu Moms hingga nanti proses persalinan berlangsung.

Namun, untuk bidan hanya boleh menangani kehamilan normal dan persalinan secara normal.

Maka selama kehamilan Moms tidak berisiko dan persalinannya pun normal, Moms boleh periksa dan bersalin dengan bantuan bidan.

BACA JUGA: Kontrol Pertama Kehamilan, Sebaiknya Pilih ke Bidan atau Dokter?

Sayangnya, kehamilan normal pun bisa terjadi masalah saat persalinan, sehingga harus menjalankan operasi sesar.

Untuk itu agar lebih aman sebaiknya memang sejak dini ditangani oleh dokter ahli kebidanan dan kandungan.

Atau Moms bisa juga pada trimester pertama dan kedua, Moms melakukan kontrol rutin kehamilan pada bidan.

Ketika masuk trimester ketiga atau menjelang persalinan, harus sudah dirujuk ke dokter, sehingga dokterlah yang menangani persalinannya.

BACA JUGA: Mau Tahu Mengapa Para Ibu Hamil Ini Pilih Bidan atau Dokter?

Agar Moms tidak salah dalam memilih dokter atau bidan kandungan, inilah beberapa tips memilih dokter atau bidan menurut buku Nakita.

Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan terkait dengan faktor profesionalisme bidan atau dokter ahli kebidanan atau kandungan.

Pertama, dokter atau bidan harus terbuka, dalam artian mau memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, baik diminta ataupun tidak.

Juga harus mampu menjelaskannya dengan baik dan benar, serta tidak ada yang ditutup-tutupi.

BACA JUGA: 6 Artis Ini Pilih Melahirkan bersama Bidan, Pengalamannya Tak Terlupakan!

Kedua, bersedia mendengarkan keluhan pasien dan menanggapinya, sehingga komunikasi yang terjalin tak berlangsung satu arah saja.

Serta yang ketiga, punya cukup waktu untuk pasien, sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan bisa mendengarkan keluhan pasiennya.

 

PROMOTED CONTENT