Nakita.id - Risiko keguguran bisa terjadi pada setiap ibu hamil, di mana umumnya dikatakan keguguran bila kehamilan berusia kurang dari 22 minggu.
Namun, sebelum hal buruk itu terjadi, Moms bisa mencegah keguguran dengan cara mengurangi aktivitas yang berat dan konsumsi makanan bergizi.
Bebicara tentang keguguran, apakah Moms sudah tau jika keguguran itu memiliki jenis yang berbeda?
Ya, menurut buku Nakita, ternyata keguguran ini memiliki lima jenis, apa saja ya Moms?
BACA JUGA: Mengenal 6 Jenis Keguguran
Yang pertama adalah keguguran berdasarkan waktu kejadian yaitu keguguran dini dan keguguran terlambat.
Keguguran dini yaitu jika terjadi sebelum minggu ke12, sedangkan keguguran lambat yaitu jika terjadi setelah minggu ke-12.
Jenis keguguran selanjutnya adalah keguguran penuh dan tidak penuh.
Disebut keguguran penuh apabila jaringan janin dan plasenta keluar seluruhnya dari rahim pada saat keguguran.
Sedangkan yang disebut keguguran tidak penuh adalah jika sebagian jaringan fetus/janin tertinggal di dalam rahim.
BACA JUGA: Ini 5 Gejala Keguguran yang Bisa Dirasakan Namun Tak Disadari
Lalu ada juga keguguran spontan, yakni keluarnya janin dari dalam rahim sebelum dapat hidup mandiri.
Biasanya terjadi di kehamilan trimester pertama atau bahkan sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.
Dengan kata lain, abortus spontan bisa terjadi tanpa diketahui karena gejalanya mirip haid hanya lebih berat dan lebih terasa tegang.
Penyebab keguguran ini adalah kelainan embrio, janin atau plasenta kekurangan hormon.
Atau bisa juga karena penyakit yang diderita ibu hamil, seperti gondong, cacar air dan campak, atau juga reaksi autoimun di mana sel-sel kekebalan Moms menyerang janin.
BACA JUGA: Kebersihan Gigi Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Keguguran Pada Janin
Jenis keguguran selanjutnya adalah keguguran yang mengancam, biasanya terjadi di antara kehamilan trimester pertama dan kedua awal.
Tanda-tanda keguguran ini seperti Moms akan mengalami kontraksi, pendarahan, dan bisa disertai keluarnya cairan.
Janin bisa diselamatkan jika masih dalam kondisi baik dan ostium atau lubang rahim belum terbuka.
Tapi sebaliknya jika lubang rahim sudah terbuka, dokter tidak bisa berbuat banyak, kemungkinan yang terjadi adalah keguguran spontan.
Serta yang terakhir adalah keguguran lanjut.
Keluarnya hasil konsepsi yang disebabkan kelainan plasenta dan serviks atau ibu hamil terpapar bahan beracun seperti asap rokok, alkohol dan bahan kimia.
Keguguran lanjut ini memiliki tanda-tanda sama dengan keguguran spontan.
baca juga: Rentan Keguguran, Ini Kunci Agar Kehamilan Kembar Tetap Sehat
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR