Biasanya terjadi di kehamilan trimester pertama atau bahkan sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.
Dengan kata lain, abortus spontan bisa terjadi tanpa diketahui karena gejalanya mirip haid hanya lebih berat dan lebih terasa tegang.
Penyebab keguguran ini adalah kelainan embrio, janin atau plasenta kekurangan hormon.
Atau bisa juga karena penyakit yang diderita ibu hamil, seperti gondong, cacar air dan campak, atau juga reaksi autoimun di mana sel-sel kekebalan Moms menyerang janin.
BACA JUGA: Kebersihan Gigi Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Keguguran Pada Janin
Jenis keguguran selanjutnya adalah keguguran yang mengancam, biasanya terjadi di antara kehamilan trimester pertama dan kedua awal.
Tanda-tanda keguguran ini seperti Moms akan mengalami kontraksi, pendarahan, dan bisa disertai keluarnya cairan.
Janin bisa diselamatkan jika masih dalam kondisi baik dan ostium atau lubang rahim belum terbuka.
Tapi sebaliknya jika lubang rahim sudah terbuka, dokter tidak bisa berbuat banyak, kemungkinan yang terjadi adalah keguguran spontan.
Serta yang terakhir adalah keguguran lanjut.
Keluarnya hasil konsepsi yang disebabkan kelainan plasenta dan serviks atau ibu hamil terpapar bahan beracun seperti asap rokok, alkohol dan bahan kimia.
Keguguran lanjut ini memiliki tanda-tanda sama dengan keguguran spontan.
baca juga: Rentan Keguguran, Ini Kunci Agar Kehamilan Kembar Tetap Sehat
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR