Nakita.id – Jamur kulit adalah masalah yang sering dialami orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak.
Faktanya, infeksi jamur hampir tidak mungkin dihindari karena jamur hidup di mana-mana.
Ada jamur menguntungkan, yang secara alami hidup di kulit.
Biasanya, Moms tidak akan tidak menyadari ini.
BACA JUGA: Bermasalah Dengan Dinding Rumah Berjamur? Atasi Dengan Bahan Ini!
Tapi ketika jamur ini berkembang biak tidak seimbang, memicu masalah kulit seperti kurap, gatal-gatal atau infeksi jamur muncul.
Meski tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa sangat tidak nyaman, bahkan memalukan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jamur kulit.
Yang paling umum termasuk berbagi pakaian dan barang-barang kebersihan pribadi dengan seseorang yang sudah terinfeksi.
Kelompok yang paling umum berisiko yakni :
1. Orang yang berkeringat berlebihan (jamur tumbuh subur di tempat lembab)
2. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah
3. Orang yang bekerja berdekatan dengan orang yang berisiko lebih tinggi terinfeksi seperti dokter, perawat, siswa, dll.
4. Orang yang telah mengonsumsi antibiotik atau imunosupresan untuk waktu yang lama
5. Orang atau anak-anak yang tidak memiliki kontrol kandung kemih
Bagian tubuh yang paling terpengaruh termasuk ketiak, jari kaki dan kaki, daerah genital dan tempat-tempat di mana kulit berkerut.
Munculnya jamur bergantung pada kelembapan.
Salah satu cara mudah seseorang bisa terkena jamur kulit, yakni kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi atau dengan sel kulit mereka.
Hal itu berarti Moms harus selalu berhati-hati ketika menggunakan area umum seperti kolam renang dan ruang ganti.
Juga penting untuk tidak menggunakan benda-benda seperti sisir atau handuk di tempat-tempat itu.
Bahan sintetis juga menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna untuk jamur.
Jadi sebaiknya gunakan kain alami seperti katun dan linen. Beri perhatian khusus saat memilih celana Moms.
Selain itu, menjaga kulit Moms, terutama kulit di bawah payudara, agar tetap bersih dan kering sepanjang hari juga penting.
Jangan lupakan jari-jari kaki Moms juga, terutama jika Moms menghabiskan waktu yang lama dengan menggunakan alas kaki.
Sistem kekebalan yang melemah adalah risiko lain untuk infeksi jamur.
Diet seimbang yang sehat termasuk banyak sayuran dan buah serta probiotik alami, seperti yogurt, dapat secara signifikan meningkatkan respons kekebalan tubuh Moms.
Karena jamur tumbuh subur pada gula, penting untuk mengurangi karbohidrat dan meningkatkan protein serta asupan lemak yang sehat.
Hidrasi yang tepat dan kualitas tidur yang baik juga penting untuk mengatasi masalah jamur ini.
Karena infeksi jamur sangat menular, hindari menggores atau menyentuh area yang terkena untuk mencegah penyebaran infeksi.
BACA JUGA: Jangan Terlalu Lama Menggendong Bayi, Ini Waktu yang Tepat Menurut dr Reisa
Menjaga kebersihan yang baik setiap saat, seperti menjaga kulit tetap bersih dan kering, mempercepat pemulihan.
Gunakan handuk bersih untuk menyeka kulit Moms dan pastikan mencucinya pada siklus panas sesudahnya.
Infeksi jamur sering memberikan gejala yang berbeda tergantung pada tempat munculnya.
Misalnya seperti gatal-gatal yang mempengaruhi daerah selangkangan, terutama pada remaja laki-laki dan dewasa yang bermain olahraga dan menghabiskan banyak waktu di kamar ganti.
Ini dimanifestasikan oleh bercak merah bersisik pada kulit yang terasa sakit.
Infeksi kurap terlihat seperti area merah kecil yang diangkat menyerupai noda kecil.
Ini berduri dan menjadi kering dalam waktu singkat. Itu mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda kecuali kulit kepala, kaki dan pangkal paha.
Ada sejumlah salep dan bubuk yang dijual di pasaran yang secara efektif mengobati infeksi jamur.
BACA JUGA: Ini Waktu Tidur yang Tepat untuk Bayi Sesuai Usianya Menurut dr Reisa
Meskipun tidak serius, kondisi kulit ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Moms, jadi sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai perawatan sendiri.
Ini sangat penting jika Moms memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah atau diabetes.
Source | : | Healthy Food Team |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR