Insinyur biomedis merancang dan menguji coba sejumlah sistem sensor yang dipasang di tempat bermain cerdas.
Mereka punya banyak gagasan mengenai bagaimana cara melaksanakannya.
"Kami bisa mengukur tekanan dari bayi pada karpet sensor motorik. Ini membantu kami menggambar pola untuk memahami bagaimana bayi mendistribusikan berat badannya pada karpet saat mereka bergerak," ujar insinyur biomedis Francessa Cecchi.
"Kami juga mendapat informasi bagaimana bayi menggerakan tangan dan badannya, berkat sensor yang dipasang disekelilingnya.
Dan kami juga bisa menganalisa cara bayi memanipulasi, menyentuh objek di sekelilingnya.
Kami memasukkan berbagai sensor pada mainan itu," tambahnya.
BACA JUGA: Salah Langkah Atasi Gatal Saat Hamil Picu Cacat Bayi dan Kelahiran Prematur
Riset ini dilakukan dalam lingkungan klinis.
Dimana bayi mendapat stimulasi visual untuk memperoleh data mengenai perhatian dan apa fokus mereka pada saat itu.
Tujuan akhirnya ialah untuk mengembangkan teknik latihan yang semakin efisien.
Para peneliti yakin suatu saat nanti kerusakan saraf yang berkaitan dengan kelahiran prematur tidak akan memicu kelainan jika bayi mendapat stimulasi yang tepat sejak dini.
Dokter ahli psikiatri anak Giovannu Cioni mengatakan bahwa lingkungan ialah obat terbaik bagi otak.
"Terutama otak bayi di minggu atau bulan pertama, punya kapasitas luar biasa untuk menyembuhkan diri.
Plastisitasnya mengagumkan. Jadi memberi bayi stimulus yang tepat benar-benar krusial dan akan memberi dampak besar," ujar Cioni.
Hal ini pun sudah terbukti pada Liam yang memiliki kondisi dengan kemajuan pesat.
BACA JUGA: Jelang Menikah Meghan Markle Facial $300, Moms Juga Bisa Coba di Rumah
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Deutsche Welle,Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR