Nakita.id - Tak dapat dipungkiri, bayi yang lahir prematur memiliki beberapa risiko kesehatan yang lebih besar dibandingkan dengan bayi lahir normal.
Dokter ahli saraf anak Giuseppina Sgandorra mengungkapkan bahwa pada umumnya bayi yang lahir prematur berisiko tinggi mengalami kerusakan psikomotorik.
Untuk itu ia dan rekan ilmuannya sedang mengembangkan sebuah alat gimnastik khusus untuk bayi dalam sebuah proyek riset Uni Eropa.
Hal ini bertujuan untuk menolong bayi prematur mencegah kemungkinan munculnya kerusakan syaraf.
"Ide kami, mengembangkan sistem pintar yang bisa membantu bayi dan orangtua agar mudah menangani situasinya di rumah.
Pada dasarnya, kami ingin memberi orangtua sebuah alat yang dapat menstimulasi perkembangan bayinya lewat mainan," terangnya sebagaimana dikutip dari Deutsche Welle.
BACA JUGA: Bukan Pangeran William atau George, Pria Ini Alasan Kate Middleton Berlari Dengan Dress dan Wedges
Alat ini telah diuji coba pada Liam, bayi berusia lima bulan yang lahir prematur asal Pisa, Italia.
Liam rutin melakukan latihan fisik harian dengan sebuah pena unik yang dipasang di rumahnya.
Dalam sehari Liam rata-rata berlatih antara 20-30 menit.
Sejauh ini ia terus menunjukkan kemajuan dan respon positif dengan terapi itu.
"Kami beruntung karena Liam tidak menunjukan masalah perkembangan. Menurut saya prototipe ini membantu dia untuk tumbuh sehat lewat bermain," ujar ibu Liam, Monica Cortopassi.
BACA JUGA: Kerap Diabaikan, Tangisan Bayi Yang Melengking Bisa Jadi Tanda Intoleran Susu
Insinyur biomedis merancang dan menguji coba sejumlah sistem sensor yang dipasang di tempat bermain cerdas.
Mereka punya banyak gagasan mengenai bagaimana cara melaksanakannya.
"Kami bisa mengukur tekanan dari bayi pada karpet sensor motorik. Ini membantu kami menggambar pola untuk memahami bagaimana bayi mendistribusikan berat badannya pada karpet saat mereka bergerak," ujar insinyur biomedis Francessa Cecchi.
"Kami juga mendapat informasi bagaimana bayi menggerakan tangan dan badannya, berkat sensor yang dipasang disekelilingnya.
Dan kami juga bisa menganalisa cara bayi memanipulasi, menyentuh objek di sekelilingnya.
Kami memasukkan berbagai sensor pada mainan itu," tambahnya.
BACA JUGA: Salah Langkah Atasi Gatal Saat Hamil Picu Cacat Bayi dan Kelahiran Prematur
Riset ini dilakukan dalam lingkungan klinis.
Dimana bayi mendapat stimulasi visual untuk memperoleh data mengenai perhatian dan apa fokus mereka pada saat itu.
Tujuan akhirnya ialah untuk mengembangkan teknik latihan yang semakin efisien.
Para peneliti yakin suatu saat nanti kerusakan saraf yang berkaitan dengan kelahiran prematur tidak akan memicu kelainan jika bayi mendapat stimulasi yang tepat sejak dini.
Dokter ahli psikiatri anak Giovannu Cioni mengatakan bahwa lingkungan ialah obat terbaik bagi otak.
"Terutama otak bayi di minggu atau bulan pertama, punya kapasitas luar biasa untuk menyembuhkan diri.
Plastisitasnya mengagumkan. Jadi memberi bayi stimulus yang tepat benar-benar krusial dan akan memberi dampak besar," ujar Cioni.
Hal ini pun sudah terbukti pada Liam yang memiliki kondisi dengan kemajuan pesat.
BACA JUGA: Jelang Menikah Meghan Markle Facial $300, Moms Juga Bisa Coba di Rumah
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Deutsche Welle,Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR