Nakita.id – Saat melahirkan, detik-detik menegangkan sebetulnya tak hanya saat melahirkan sang bayi.
Proses menegangkan sebetulnya akan berakhir ketika plasenta telah keluar dari rahim.
Namun ternyata tidak semua perempuan mengalami proses pengeluaran plasenta secara otomatis dari rahimnya.
BACA JUGA : Putih Telur dan Susu Sapi Tak Boleh Diberi pada 1 Tahun Pertama Bayi
Kondisi tersebutlah yang disebut retensi plasenta.
Menurut ahli retensi plasenta terjadi ketika plasenta tetap berada dalam rahim dan tidak dilahirkan sendiri secara alami.
Ketika ini terjadi, proses harus dimanipulasi sehingga plasenta dapat dikeluarkan dari rahim wanita.
Jika plasenta tetap berada di dalam rahim wanita, efek sampingnya dapat mengancam jiwa, yang mengakibatkan infeksi dan bahkan kematian.
Tahap pengeluaran plasenta dari rahim sebetulnya berlangsung dalam 30 menit setelah kelahiran bayi.
BACA JUGA : Cara Kirim Ucapan Idul Fitri ke Semua Teman di WhatsApp, Serentak Langsung Tuntas!
Namun, jika wanita belum mengeluarkan plasenta setelah 30 menit melahirkan, ini dianggap sebagai plasenta yang ditahan karena tubuh wanita telah menyimpan plasenta daripada membuangnya.
Jika plasenta yang ditahan tidak diobati, ibu rentan terhadap infeksi dan kehilangan darah yang ekstrem, yang bisa mengancam jiwa.
Biasanya ada dua pendekatan yang digunakan ketika hendak mengeluarkan plasenta, yakni pendekatan alami atau pendekatan terkelola.
Pendekatan alami yakni saat perempuan secara alami mengeluarkan plasenta dengan sendirinya.
Selain itu ada juga tenaga medis yang membantu pendekatan terkelola.
BACA JUGA : Muncul Berbagai Fakta Medis tentang Kehamilan Lucinta Luna, Dokter Terdekatnya Ungkap Rahasia Ini!
Biasanya yang dilakukan ialah memberikan suntikan ke paha saat bayi dilahirkan.
Syntometrine, ergometrine, dan oxytocin adalah obat yang digunakan untuk menyebabkan tubuh perempuan berkontraksi dan mengeluarkan plasenta.
Manfaat memilih untuk tahap akhir persalinan yang terkelola adalah pengurangan pendarahan segera setelah bayi lahir.
Saat mengalami kondisi ini, terdapat tanda-tanda menonjol.
Beberapa tanda yang ditunjukkan antara lain :
-Demam
-Cairan berbau busuk dari daerah vagina
BACA JUGA : Kisah Kuswari, Polisi Sigap Bantu Ibu Melahirkan Di Tengah Mudik Tol Purbaleunyi
-Potongan besar jaringan yang berasal dari plasenta
-Pendarahan hebat
-Rasa sakit yang tidak berhenti
Source | : | american pregnancy |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR