Nakita.id - Saat janin terus aktif bergerak mungkin akan membuat Moms sedikit lega.
Pasalnya, Moms mungkin berpikir bahwa hal tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa kondisi janin baik-baik saja.
Sebenarnya, janin yang aktif bergerak dengan gerak cepat meliuk-liuk, perlu dikhawatirkan Moms.
Baca Juga: Gerakan Janin Tiba-tiba Berkurang? Waspadai Gerakan Janin yang Tidak Normal Moms
Pasalnya, gerakan tersebut dikhawatirkan membentuk simpul-simpul tali pusat.
Bila sampai membentuk simpul mati, tentunya akan membahayakan janin karena suplai gizi dan oksigen dari sang ibu akan terhenti atau setidaknya terhambat.
Untuk itu, mulai usia kehamilan 32 minggu, ibu dianjurkan memantau gerakan janinnya guna memantau kesejahteraan janin.
Terlebih bila sejak awal, Moms mengalami kehamilan tergolong berisiko tinggi.
Komplikasi kehamilan tersebut di antaranya janin kecil (IUGR/Intra Urine GrowthRetardation), ibu menderita komplikasi, semisal preeklamsia, atau kehamilan lewat waktu.
Caranya dengan menghitung jumlah gerakan janin.
Gerakan janin tak sekadar memastikan si kecil ada dan sehat.
Lebih dari itu, gerakan janin merupakan hal penting karena menjadi indikator kesehatan bayi.
Salah satu tanda janin kurang sehat adalah dengan mendeteksi perubahan dalam gerakan janin.
Sekitar usia 28 minggu, Moms bisa melihat apakah aktivitas normal untuk bayi.
Namun jangan samakan gerakan janin dengan orang lain ya sebab setiap anak punya tingkat keaktifan berbeda-beda.
Baca Juga: Berat Badan Ibu Hamil yang Sehat Pengaruhi Berat Badan Janin Sehat, Benarkah?
Janin akan mengalami siklus bangun dan tidur.
Umumnya, janin akan terbangun atau aktif pada malam hari.
Hal ini disebabkan asupan gula dalam darah Mama berkurang karena tidak mengonsumsi makanan apa pun.
Moms perlu mewaspadai perubahan yang terjadi dari hari ke hari.
Misalnya jika saat malam hari janin tiba-tiba tidak aktif padahal sebelumnya janin telah aktif pada malam hari.
Sebagai patokan, selama kurun waktu 12 jam setidaknya harus terasa lebih dari 10x gerakan.
Dengan asumsi, janin normal rata-rata akan bergerak 3-4x dalam 1 jam.
Gerakan-gerakannya seperti menendang, meliuk, memutar, memukul, dan lainnya.
Namun jangan sampai salah menghitung.
Dalam satu waktu jika janin melakukan gerakan berulang-ulang dan terus menerus, gerakan itu tetap dihitung satu kali gerakan bukan 2, 3, dan seterusnya.
Baca Juga: Moms, Saat Hamil Perlu Tidur Selama Minimal 7 Jam Agar Janin Sehat
Misal, pukul 07.00 muncul rentetan gerakan menendang sebanyak 10 kali, gerakan itu dihitung satu kali.
Jika pukul 08.00 muncul gerakan memutar, gerakan ini baru dibilang gerakan kedua.
Lakukan penghitungan setiap 5-6 jam atau 3 kali sehari, pagi, siang, dan malam setiap setelah makan.
Pasalnya sehabis makan, kebutuhan glukosa ibu terpenuhi sehingga otak jadi aktif, akibatnya janin pun akan aktif.
Upayakan serelaks mungkin dengan posisi berbaring ke kiri agar rahim tak menekan pembuluh darah besar yang berada di belakang rahim.
Baca Juga: Ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul, Perhatikan Fakta-fakta Berikut
Tempelkan tangan di perut dan rasakan gerakan janin sambil menghitungnya, kemudian catatlah.
Cukup 10 gerakan per hari.
Bila janin tak bergerak, coba rangsang dengan menepuk-nepuk lembut perut sambil mengajaknya bicara.
Bila janin berhenti bergerak dalam rentang waktu 2 jam, Moms tidak ada salahnya memastikan dengan cara berikut ini:
1. Buat posisi santai, boleh juga menyantap makanan ringan.
Cara ini dapat merangsang janin untuk lebih aktif.
2. Minum minuman yang dingin, suhu hangat dalam rahim mendadak dingin, akan membuat janin bergerak.
3. Perdengarkan musik klasik, kitab suci, dan lainnya, semua cara itu akan merangsang janin untuk bergerak.
Bila tetap tak ada respons atau malah gerakan janin kelewat aktif, segera periksakan ke dokter.
Begitu pun bila gerakannya kurang dari 10 dalam sehari, apalagi kurang dari 6 kali.
Umumnya, di rumah sakit dokter akan memastikan keadaan janin dengan USG atau CTG (cardiotocography).
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | parent.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR