"Perjalanan dari puskesmas Ninati menuju Desa Tembutka berjarak 16 km.
Tujuan pusling keesokan hari, awal perjalanan tidak ada keluhan, setelah jalan 7km, pasien pusing, berputar, riw fertigo +.
Saya beri terapi di tengah jalan, pasien masih dibopong berjalan, 400 meteran jalan, pingsan, kami membuat tandu untuk mengangkat pasien, mau kembali ke puskesmas, jarak lebih jauh, dan hari mulai gelap, takut kemalaman dan banyak ular, jadi kami lanjut ke Desa Tembutka.
Pasien tersebut adalah bidan tim kami, yang saya rasa saya akan sebut pasien mengingat ia adalah orang sakit, saya rasa kami hanyalah perantara, agar desa tersebut dapat dilihat oleh dunia luar, bahwa masih ada tempat yang ditinggali masyarakat Indonesia yang jauh dari kita, jauh dari alat komunikasi, yang belum ada listrik, sinyal radio dan sebagainya.
Banyak masyarakat sakit yang dibopong keluarganya sendiri, namun mereka tidak punya alat untuk merekam kepedihan yang mereka rasakan selama puluhan tahun, sebelum ada tim Nusantara Sehat @nusantarasehat, yang menetap di desa tersebut, mereka memilih berobat ke Papua Nugini, dengan jalan kaki.
Akses jalan tidak pernah ada kejelasan, masyarakat jalan berhari-hari mengantar anak sekolah, masyarakat menggendong anaknya usia 17an tahun, kakek, dan lain-lain dibawa berobat, tidak ada yang tahu, kami hanya perantara, tdak ingin dipuji dan sebagainya, cuma ingin negara tahu, di sana banyak masyarakat yang perlu diperhatikan kehidupannya.", demikian caption panjang yang menyertai foto.
Unggahannya itu pun viral dan banyak mencuri perhatian warganet setelah mendapat hampir 1000 likes dan lebih dari 200 komentar.
BACA JUGA: Viral Pencurian Koper di Bandara, Waspadai Motif Cerdik Seperti Ini!
Saat ini, puskesmas tempat Amalia bertugas hanya memiliki 3 staf, yakni kepala puskesmas, bidan, dan perawat.
Ia mengungkapkan, masyarakat di pedalaman tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan dunia luar karena terbatasnya alat komunikasi dan jaringan yang memadai.
Bahkan, Amalia harus bergantung pada kondisi cuaca dan memanjat pohon hanya untuk mendapat sinyal.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR