Studi ini berdasarkan pada studi UCL sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2017 yang menyoroti efek kuat dari lingkungan rumah pada kebiasaan emotional eating Si Kecil.
Dari hasil studi tersebut mengaitkan jika Si Kecil bertubuh gemuk atau kurus itu karena dipengaruhi dari faktor kebiasaan makan di lingkungan rumah, bukan karena gen.
"Mengalami stres dan emosi negatif dapat memiliki efek yang berbeda pada selera untuk orang berbeda," kata Dr. Moritz Herie, UCL Great Ormond Street dan pemimpin penelitian.
Yang harus Moms perhatikan adalah emotional eating yang dialami oleh Si Kecil bisa memunculkan risiko bahaya, seperti tubuh yang obesitas dan gangguan makan seperti anoreksia.
BACA JUGA: Moms Mudah Merasa Depresi? Tak Usah Panik, Ini Cara Mudah Mencegahnya!
"Kami sebenarnya tidak tahu banyak tentang konsekuensi kesehatan fisik dan mental dari emotional eating di masa kanak-kanak karena studi seperti itu belum dilakukan," kata Dr. Clare Liewellyn, UCL Institute of Epidemiology & Health.
Tim mengungkapkan bahwa mereka akan terus meneliti lingkungan rumah untuk faktor-faktor yang mungkin memainkan peran dalam emotional eating Si Kecil.
Termasuk praktik pemberian makan orangtua dan ketika Si Kecil merasa stres ketika diminta untuk makan.
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR