Nakita.id - Pernikahannya dengan Camilla Parker Bowles yang dinilai meresahkan karena merusak rumah tangganya dan Putri Diana membuat Pangeran Charles saat itu tumbuh menjadi pribadi yang berbeda.
Semenjak bercerai, Charles memang terlihat sangat hati-hati dan ia memprioritaskan waktu untuk kedua anaknya.
Meski memutuskan untuk menikahi Camilla, perempuan yang ia cintai jauh sebelum Putri Diana, ternyata Pangeran Charles memiliki sifat yang cukup 'berbahaya'.
Pasalnya, Charles merupakan laki-laki yang mudah terpikat dengan lawan jenis.
Kepiawaiannya dalam merayu dan memikat hati perempuan ia dapat dari Lord Louis Mountbatten, semenjak Charles lulus dari Cambridge.
BACA JUGA: Pantas Pangeran Charles Bertekuk Lutut, Ini Cantiknya Camilla Parker Usia Muda
Tugasnya berlayar dengan Kerajaan Inggris membuatnya bertemu banyak perempuan cantik.
Sayangnya, Charles sangat mudah dirayu dan mudah tertarik pada lawan jenis, tak berselang lama setelah mereka bertemu.
Seperti yang pernah terjadi saat Charles bergabung dengan HMS Norfolk dan singgah di Prancis, misalnya, Charles begitu tersanjung dengan ucapan gadis-gadis Prancis yang tampilannya sangat memikat sehingga dengan begitu mudah ia mengucapkan Je vous aime (aku cinta padamu).
Suatu ketika bersama dengan para perwira yang bertugas di kapal HMS Minerva, Charles masuk ke tempat hiburan, Kolumbia.
Di tempat itu, ia seperti terlepas dari kendali, bagai kuda yang lepas dari kandang, dengan leluasa mengekspresikan diri.
Ketika seorang perempuan penghibur meletakkan tangannya di atas pahanya, ia merasa begitu bahagia dan menyatakan hal itu sebagai sebuah pengalaman yang sangat berharga.
Rasa percaya dirinya mulai tumbuh.
BACA JUGA: Aneh, Ini Arti Panggilan Sayang Pangeran Charles Untuk Meghan Markle
Dalam sepucuk suratnya yang dikirimkan ke rumah, secara panjang-lebar Charles menceritakan pengalamannya bertemu dengan begitu banyak perempuan.
"Semalam, saya mencoba menggelitik seorang penari perut saat kami tengah makan malam di sebuah hotel. Ia mendatangi dan menggoyang-goyangkan tubuhnya di depan saya. Melihat semua itu, saya segera menempelkan jari-jari saya ke perutnya. Ia memukul kepala saya dengan kastanyetnya! Mungkin ia senang dengan tindakan saya itu ...!"
Ketika menyinggahi pulau-pulau di Pasifik Selatan, Prince of Wales bagaikan magnet bagi setiap perempuan tak terkecuali mereka yang sudah menikah.
Ia selalu menjadi pusat perhatian.
Di Tonga, misalnya, ia diundang ke sebuah pesta di Yacht Club.
Di tempat itu, ia berdansa dan berganti-ganti pasangan.
BACA JUGA: Pangeran Charles dan Camilla Berperan Sebagai Raja dan Ratu di Ordo Garter, Ajang Kenaikan Tahta?
Di Samoa, ia bertemu dengan seorang gadis cantik berambut hitam pekat yang tergerai hingga pinggang dan senyumnya begitu memabukkan.
Selama satu setengah jam mereka bersama.
Dalam suatu cocktail party di San Diego, ia jatuh cinta pada seorang wanita berambut pirang dengan rok hijau berkilauan.
Usai pesta maunya Charles masih mencari gadis itu, tetapi salah alamat.
Di Hawaii, lagi-lagi Charles bertemu dengan dua perempuan berambut pirang yang begitu menawan.
Bahkan oleh Carles, perempuan itu diundang makan malam bersama.
"Mereka berdua sangat dahsyat dan memberikan pengalaman yang tak akan dapat pernah kulupakan....!"
Tak sampai di situ, ia diundang kembali ke apartemen milik salah satu dari gadis itu.
Sederet perempuan pernah mengisi hatinya.
Sebut saja misalnya, Davina Sheffield, Sabrina Guinness, Lady Jane Wellesley, Anna Wallace, Lady Cecil Kerr, Amanda Knatchbull, dan Lady Sarah Spencer.
BACA JUGA: Seolah Terlupakan Inilah Anak-anak Ratu Elizabeth II, Selain Pangeran Charles
Setiap kali tampil di depan umum bersama salah seorang dari mereka, ia berusaha menampakkan kegembiraan dalam berbagai pose di hadapan kamera para fotografer.
Namun sebenarnya dalam kehidupan pribadi, ia makin lama makin cemas sampai kadang-kadang hampir panik.
Apa yang bagi orang lain menjadi hiburan yang tidak berbahaya, baginya menjadi sesuatu yang memalukan dan menyakitkan.
Yang termasuk serius adalah Amanda Knatchbull, yang dikencaninya selama lima tahun (1974 - 1979), bahkan sempat diajaknya membahas kemungkinan pernikahan.
Bagi Charles, gadis ini bukan orang- asing.
Ia adalah cucu Lord Mountbatten yang juga merupakan kakek Charles.
Ibu Amanda, Patricia adalah putri Lord Mountbatten yang menikah dengan John Brabourne.
Pertama kali Charles melihatnya awal tahun 1973 Amanda Knatchbull yang saat itu sedang berlibur di Eleutheran, baru berusia 15 tahun.
Dalam pandangan mata Charles, gadis kecil itu sedang tumbuh menjadi perempuan muda.
BACA JUGA: Sehari Sebelum Menikahi Diana, Ternyata Pangeran Charles Menangis Semalaman Hanya Karena Ini
"Harus saya katakan," tulis Charles kepada kakeknya, Mountbatten, "Amanda benar-benar tumbuh menjadi wanita yang begitu manis yang mampu mengharu-biru pikiran dan hati."
Tak dapat dipungkiri, sejak itu hatinya gundah-gulana lantaran jatuh hati pada Amanda.
Ketika sedang bertugas di kapal HMS Fox, Charles mendapat surat dari ayahnya, memberitahukan bahwa adik perempuannya, Putri Anne akan menikah dengan Mark Phillips.
Surat itu membuatnya "terkejut".
Anne selama ini menjadi bagian penting dari hidupnya, orang yang dipercaya menyimpan segala rahasianya dan kawan bermainnya.
Tetapi, surat ayahnya itu menjadi sebuah akhir dari segalanya: Anne menjadi milik orang lain.
Sungguh, Charles merasa amat kehilangan.
Mountbatten juga melihat bahwa cucunya, Amanda Knatchbull, jatuh hati pada Charles.
Diam-diam ia mendesak keduanya agar melangkah ke jenjang perkawinan.
BACA JUGA: Ternyata Cinta Pertama Pangeran Charles Bukan pada Camilla Apalagi Diana, Inilah Cinta Pertamanya
Menurut Mountbatten, Amanda Knatchbull adalah benar-benar seorang gadis 'yang penuh kasih sayang dan setia ....dengan rasa humor dan keceriaan tinggi yang lebih penting lagi, ia adalah gadis desa.'
Dalam suratnya kepada Mountbatten, Charles menulis, meskipun barangkali ia belum bisa menikahinya, masa depan yang 'lebih ideal' telah muncul ...
"Saya yakin, ia harus mengetahui bahwa saya sangat senang membaca surat yang saya kirimkan kepadanya."
Charles yang ketika itu berusia 25 tahun merasa bahwa tanggung jawabnya makin berat, karena masih sendirian, apalagi kawan-kawannya sudah pada menikah.
Dorongan dari Mountbatten agar menikah dengan Amanda Knatchbull makin kuat.
Pada tahun 1980, ketika Charles merencanakan untuk mengadakan perjalanan ke India, Mountbatten meminta kepada presiden India agar ia juga diundang untuk menemani Charles.
Pada saat yang sama, ia, cucunya, Amanda Knatchbull juga menemaninya dalam perjalanan ke India.
BACA JUGA: Pernah Berselingkuh dengan Pangeran Charles, Mungkinkah Camilla Jadi Ratu Inggris?
Lima tahun sebelumnya, tahun 1974, setelah berkorespondensi dengan Mountbatten, Charles mengajukan keinginannya menikahi Amanda Knatchbull kepada ibunya, Ratu Elizabeth II dan ibu walinya Patricia Brabourne.
Saat itu Ratu menanggapinya dengan simpatik tetapi mengingatkan bahwa Amanda Knatchbull belum genap berusia 17 tahun.
Charles sendiri ketika itu mengaku tidak ingin cepat kawin karena itu segera mengirim surat kepada Mountbatten agar tidak terus-menerus mendesaknya mengawini Amanda Knatchbull.
Meski belum ada kesepakatan tentang perkawinan, kedua insan itu terus saling berhubungan.
Antara tahun 1974 hihgga 1979, keduanya makin sering bertemu di London, Eleuthera, Broadlands, Windsor, dan Balmoral dan luput dari perhatian tabloid yang biasanya sangat antusias membuat liputan besar-besar seputar isu keluarga Kerajaan.
Charles akhirnya memberanikan diri untuk membicarakan soal perkawinan.
BACA JUGA: Pangeran Charles Sempat Jalin Asmara dengan Saudari Putri Diana, Begini Ceritanya!
Rupanya, Amanda Knatchbull sudah mengantisipasi tanggung jawab yang akan ditimpakan padanya sebagai istri seorang putra mahkota bahwa ia akan kehilangan kemerdekaan, kebebasan, tunduk pada sistem yang berlaku di keluarga kerajaan, dan selalu menjadi pusat perhatian umum.
Amanda adalah perempuan yang berpikiran teguh, independen, dan bukannya tidak memiliki ambisi.
Tetapi, jawabannya yang diberikan kepada Charles hanyalah merupakan sebuah penegasan keyakinannya, menikah dengan anggota House of Windsor merupakan sebuah pengorbanan yang tidak seorang pun berharap melakukannya.
Jawaban Amanda Knatchbull itu tidak membuat Charles terpukul, ia memahami sikap dan pendirian serta keinginan Amanda Knatchbuul.
(Artikel ini pernah tayang di Intisari-Online dengan judul Tentang Pangeran Charles yang Gampang 'Baper' Jika Disanjung 'Mulut-mulut Manis' Wanita Cantik)
Source | : | intisari |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR