Nakita.id - Penting untuk menyadari peringatan yang diberikan tubuh bila tidak dalam kondisi baik.
Terutama untuk peringatan penyakit jantung yang sering kali terjadi secara tiba-tiba.
BACA JUGA: Seperti Inilah Gambaran Soal Tes Psikologi Untuk Permohonan SIM, Moms Dads Wajib Tahu!
Peringatan penyakit jantung kerap kali diidentikan dengan serangan jantung berupa tekanan rasa sakit di sekitar dada.
Hal ini memang tidak salah tetapi tidak sepenuhnya pula benar.
Sebab, ada beberapa tanda penyakit jantung lainnya yang dapat dilihat dan di antisipasi dengan mata telanjang.
Seperti lipatan kecil di telinga, bintik-bintik putih yang hampir tidak terlihat, atau menguap berlebihan.
Sayangnya karena nampak biasa saja tanda-tanda ini pun kerap kali dianggap tidak berbahaya.
Nah agar Moms tak terlambat menyadarinya, yuk kenali 7 tanda peringatan penyakit jantung yang ditunjukan oleh tubuh.
BACA JUGA: WhatsApp Akan Kembali Hentikan Layanan di Deretan Ponsel Ini, Punya Moms Salah Satunya?
Lipatan lobus telinga
Lebih dari 40 penelitian mengkonfirmasi lipatan lobus diagonal yang juga dikenal sebagai tanda Frank menunjukkan peningkatan risiko aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penyakit di mana plak terbentuk di dalam arteri, menghambat aliran darah.
Penelitian baru juga mengungkapkan hubungan dari kerutan-kerutan ini dengan penyakit pembuluh darah otak.
Jadi Moms harus mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh jika gejala ini ditemukan.
BACA JUGA: 5 Fakta yang Wajib Diketahui Seputar Fitur Baru Instagram IG TV
Perubahan kuku
Perubahan kuku juga bisa menjadi salah satu tanda penyakit jantung.
Jika kuku Moms menjadi lebih tebal dan bulat, ada baiknya mulai waspada.
Sebab perubahan ini terkait dengan masalah vaskular dan mungkin hal ini disebabkan karena kurang mendapatkan pasokan darah yang cukup.
Jari manis
Jika jari manis secara signifikan lebih pendek dari jari telunjuk, risiko penyakit jantung lebih tinggi.
Korelasi aneh ini ditemukan oleh para peneliti Inggris.
Dimana panjang jari ditentukan oleh jumlah testosteron selama perkembangan embrio dan sistem hormonal mempengaruhi kardiovaskular.
BACA JUGA: Hati-hati Bisa Bahaya! Biji Buah Apel Ternyata Mengandung Racun Moms
Menguap selama olahraga intens
Ketika tubuh berkeringat akan menjadi dingin karena uap air menguap dari permukaan kulit.
Namun tubuh manusia juga memiliki cara lain untuk mendinginkan dirinya sendiri, seperti menguap.
Hal ini membantu menjenuhkan tubuh dengan oksigen dan mengurangi suhu di dalam kepala.
Jika mekanisme termoregulasi alami gagal untuk mengatasi selama berolahraga, maka kita akan mulai menguap.
Ada beberapa alasan untuk kegagalan termoregulasi itu dan potensi penyakit jantung adalah salah satunya.
BACA JUGA: Terkena Sindrom Langka, Tak Disangka Begini Cantiknya Usai Cukur Bulu
Bibir biru
Bibir orang yang sehat bisa menjadi biru karena hipotermia atau ketika berada di ketinggian tinggi.
Hal ini terjadi karena tubuh memiliki kadar oksigen darah yang rendah dan sirkulasi yang buruk di bawah kondisi ekstrim.
Namun perlu diwaspadai bila bibir membiru tanpa alasan yang jelas.
Sebab itu artinya tubuh memiliki sirkulasi darah yang buruk.
Sebaiknya segera pertimbangkan untuk melakukan kunjungan ke ahli jantung untuk memeriksa jantung dan pembuluh darah.
BACA JUGA: Awas! Minuman ini Sebabkan Resiko Asma Pada Anak Sejak dalam Kandungan
Bau mulut
Peradangan gusi, atau periodontitis, dapat menyebabkan bau mulut.
Faktanya, bakteri dari gusi yang meradang bisa masuk ke sistem kardiovaskular dan memulai peradangan di tempat baru.
Risiko penyakit jantung pada individu dengan periodontitis lebih tinggi sebesar 20%.
BACA JUGA: Hindari Pergi Ke Toilet Tengah Malam. Ini Alasannya Menurut Dokter
Xanthomas
Xanthomas merupakan bintik kecil lemak di kelopak mata, pantat, siku, atau lutut dan tidak berbahaya.
Namun, timbunan lemak ini menunjukkan kelebihan kolesterol yang begitu besar sehingga pembuluh menyimpannya di bawah kulit.
Hal ini dapat menjadi atherosclerosis yang menyebabkan masalah jantung.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Bright Side,intisari |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR