Nakita.id - Masih menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia perihal tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6/2018) lalu.
Di tengah duka yang dirasakan keluarga yang kehilangan, para anggota keluarga tersebut juga merasa kecewa bahkan menuding sang kapten kapal KMP Sumut II sebagai faktor kematian keluarganya.
Hal ini lantaran mereka menilai, sang nakhoda tak menyelamatkan keluarganya dari bencana mengerikan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu keluarga korban yang bernama Nelson Nainggolan.
Menurut Nelson Nainggolan, di dalam kapal KM Sinar Bangun terdapat 14 orang anggota keluarganya.
BACA JUGA: KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba, Ini Cara Selamatkan Diri Saat Kapal Tenggelam!
"Saya sudah melihat video yang beredar saat KMP Sumut II melintas dan melihat korban sedang terapung-apung. Seharusnya kapten kapal feri KMP Sumut II itu jangan meninggalkan keluarga kami yang membutuhkan pertolongan. Mereka bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa orang saat itu," kata Nelson.
Menurutnya, langkah penyelamatan korban itu tidak dilakukan oleh KMP Sumut II secara maksimal, padahal dalam video itu terlihat masih banyak orang yang berteriak-teriak meminta tolong.
"Ini sama sekali tidak manusiawi, mereka meninggalkan begitu saja entah apa alasannya. Sekali lagi kalau melihat video yang beredar itu seharusnya keluarga kami masih bisa diselamatkan dan korban lainnya juga," ucapnya.
Dari video yang beredar yang sepertinya direkam oleh penumpang KMP Sumut II pada saat kejadian kapal KM Sinar Bangun tenggelam, KMP sedang melintas persis di jalur KM Sinar Bangun itu tenggelam.
Dari video terlihat, puluhan orang terapung-apung dan meminta tolong.
Namun, tidak semua korban yang terombang-ambing di air diselamatkan orang yang ada di kapal feri KMP Sumut II tersebut.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR