Nakita.id - Bisul atau bisulan (kalau jumlahnya banyak) alias furunkel, merupakan radang/infeksi yang disebabkan kuman/bakteri staphylococcus aureus.
Umumnya kita menunggu bisul sampai "matang", baru diobati.
Padahal, yang benar, bisul jangan sampai bernanah karena bisa terjadi kerusakan jaringan yang lebih parah dan banyak. Kulit jadi berongga.
BACA JUGA: Ulang Tahun ke 12, Nadia Mulya Beritahu Arti Nama Anak dan Harapannya
Sebaiknya bisul diobati selagi masih berupa gejala awal, berupa bintil merah.
Tak semua bisul sampai bernanah. Jika akhirnya bernanah, berarti pertahanan tubuh kurang atau karena infeksinya tak segera ditangani.
Sebaliknya, jika pertahanan tubuh baik atau infeksinya segera diobati, misalnya diberi antibiotik, tak akan sampai abses.
Biasanya bisul cuma memerah, lalu mengecil sendiri.
BACA JUGA: Gigi Sehat dan Putih, Cukup Mengonsumsi Makanan Ini di Pagi Hari
Pada anak-anak, karena pertahanan tubuhnya masih kurang, mau
tak mau bisul harus diobati.
Jika bisul hanya satu atau beberapa dan masih kecil di permukaan, olesi dengan salep/krim antibiotik.
Jika sudah membesar, agak dalam, dan banyak, perlu diberi antibiotik yang diminumkan juga.
BACA JUGA: Intip Kehidupan Ade Tya, Sosialita Asal Surabaya yang Selalu Tampil Perfeksionis!
Dengan kata lain, ia harus dibawa ke dokter.
Bila sudah terjadi abses, biasanya dokter akan melakukan insisi/mengiris dengan pisau tajam untuk mengeluarkan nanahnya.
Jangan biarkan bisul pecah sendiri karena menyebabkan kerusakan kulit dan akan berbekas.
Hindari pengeluaran secara paksa dengan cara memencetnya,sebab bisa menimbulkan bekas yang tak sedap dipandang.
BACA JUGA: Intip Kehidupan Ade Tya, Sosialita Asal Surabaya yang Selalu Tampil Perfeksionis!
Source | : | Tabloid Nakita,Mayo Clinic,WHO |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR