Selain itu, terbentuknya kursus ikumen dan 'Beloved Wives Day' diharapkan dapat mengubah cara pikir para pria Jepang yang sebelumnya banyak yang tidak ingin menikah, menjadi tertarik untuk menikah.
Menurut Japan Aisaika Organization, menikah sangat penting untuk para pria, karena menikah dapat berpengaruh pada kelanjutan hidup yang berkaitan dengan perdamaian dunia dan pelestarian lingkungan global. (*)
Menjadi seorang ayah dan suami yang baik memang tidak mudah. Untuk memenuhi kriteria tersebut, sejumlah pria di Jepang mengikuti sebuah kursus yang disebut Ikumen. Walau kursus itu awalnya dibuat untuk mengajari pria bagaimana menjadi ayah yang sempurna, namun ternyata peminat Ikumen justru para pria lajang. Mereka sengaja mengikuti kursus ini untuk menaikkan "nilai" di depan wanita bahwa mereka punya pengalaman melakukan tugas-tugas suami dan ayah. Para pria peserta kursus akan diajari cara memandikan bayi dan menggunakan baju khusus untuk merasakan bagaimana beratnya seorang ibu yang sedang hamil. Selain itu mereka juga belajar tentang bagaimana menjadi suami yang baik. Misalnya bagaimana cara memberi pujian terhadap masakan istri atau penampilannya. Di Jepang terdapat perayaan "Beloved Wives Day" pada bulan Januari. Acara terebut digagas oleh pendiri Japan Aisaika Organization. Aisaika sendiri berarti "suami idaman". Menurut kriteria Japan Aisaika Organaziation, ada 5 kriteria suami yang ideal, yaitu: 1. Pulang ke rumah sebelum jam 8 malam. 2. Menciptakan suasana yang menenangkan. 3. Memanggil istri dengan namanya. 4. Menatap matanya. 5. Mendengar apa yang istri ucapkan. Kursus Ikumen dan juga Beloved Wives Day hadir ketika Jepang menghadapi krisis kesuburan atau para ahli ekonomi sebut sebagai "bom waktu demografi." Menurut laporan Atlantic, kesempatan kerja bagi para pria di Jepang berkurang. Padahal, pria di Jepang masih dianggap menjadi tulang punggung keluarga. Pria dan wanita di Jepang juga tak mau menikah dan punya anak jika mereka tahu keuangannya tidak siap. Sementara itu, menjadi karyawan di Jepang juga tidak mudah bagi orang muda karena mereka sering tidak punya waktu untuk berkencan dan membentuk keluarga baru.
KOMENTAR